WahanaNews.co | Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya menghadiri acara penanaman 1000 pohon yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI di Balai Benih Holtikultura, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (1/2/2023).
Atalia mengatakan, untuk di Kabupaten Sumedang sendiri pihaknya telah menanam sekitar 100 pohon dengan berbagai jenis buah-buahan.
Baca Juga:
Tanam Harapan, PLN Kolaborasi dengan PWI Berbagi 8.621 Bibit Pohon
"Kami hari ini menanam sekitar 100 pohon dari mulai pohon manggis, durian, alpukat, jambu bol dan lain sebagainya," ujarnya.
Selain itu, Atalia juga menerangkan jika acara tersebut digelar serentak secara virtual dengan dipimpin langsung oleh ibu Negara, Iriana Joko Widodo dan ibu Wury Ma’ruf Amin
Sedangkan kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Sumedang sendiri dipusatkan di Balai Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman, Kecamatan Jatinangor.
Baca Juga:
Kontribusi Sektor Lingkungan, PLN Tanam 283.739 Pohon Sepanjang 2023
"Termasuk juga di wilayah-wilayah lain di Jawa Barat akan ditanam pohon lainnya, kita ada 840 pohon mangga, kemudian ada 60 pohon manggis," paparnya.
Atalia juga akan mendorong terkait program penanaman pohon melalui jejaring yang dimilikinya agar lebih dekat dengan masyarakat.
"Insya Allah ini juga akan kita dorong sedemikian rupa dengan jejaring yang kita miliki supaya terus bisa lebih dekat dengan masyarakat. Bagaimana caranya supaya mereka bisa memanfaatkan halaman rumah untuk kepentingan kemandirian ekonomi keluarga," terangnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Hortikultura dan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat menyampaikan dengan penanaman pohon tersebut terdapat dua fungsi.
"Diantaranya perbaikan lahan kritis agar bisa produktif kembali dan juga fungsi ekonominya. Jika sudah berbuah nanti, akan berdampak kepada ekonomi masyarakat yang menanam nya," terangnya.
Terkait daerah mana saja yang akan mendapat program tersebut, lanjut Dadan, dirinya masih belum bisa menyampaikan.
Pasalnya, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Badan Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP).
"Karena disana ada kajian tentang lokasi yang cocok untuk menanam buah-buahan," tandasnya. [sdy]