Lantaran di tengah hutan, wanita itu harus hidup tanpa aliran listrik. Tapi ia masih bisa mengandalkan aki dan mesin tenaga surya.
"Parahnya lagi aku enggak punya listrik, jadi nge-charge HP itu pakai ini (powerbank) dan nge-chargenya pakai tenaga surya yang dari matahari. Untuk penerangnya pakai lampu yang pakai aki," terangnya.
Baca Juga:
Bupati Minahasa Utara Minta Warga Tetap Waspada Covid-19
Kondisi Malam di Tengah Hutan
Kian sepi dan seraya mencekam di malam hari. Bagian luar tampak gelap gulita. Sesekali lirih ada suara jangkrik.
Baca Juga:
Kadis Kominfo Siantar Sebut Covid-19 Masih Ada, Tetap Patuhi Prokes
Lampu di saat malam pun akan menyala secara otomatis bila gelap. Layaknya penerang jalanan tapi dalam ukuran kecil.
"Keadaan malam itu benar-benar sunyi, cuma ada suara kodok sama jangkrik. Kalau makan, aku masak sendiri. Kamar mandi ada di balik sini, makanya aku berani. Ini lampunya otomatis lampu mati-nyala, kayak di jalanan. Itu ada desa nelayan, tapi kayaknya lagi keadaan darurat kalik jadi sepi," pungkasnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.