WahanaNews.co | Ketua MPR Bambang Soesatyo yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengungkapkan Forum Majelis Syuro Dunia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi tatanan dunia yang lebih harmonis, yang merepresentasikan dunia Islam yang rahmatan lil alamin.
Forum Majelis Syuro Dunia memiliki peran strategis di kancah global dengan turut memberikan alternatif solusi di tengah dinamika global yang sedang bergejolak.
Baca Juga:
MPR RI Bakal Kaji Ulang Pasal TAP MPR Terkait Soeharto dan Gus Dur
“MPR menargetkan realisasi gagasan pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia ini pada tahun ini. Kita akan menyelenggarakan pertemuan dalam pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia pada Oktober 2022 di Gedung Asia Afrika Bandung, Jawa Barat, menjelang pertemuan G20 di Bali. Kita mengharapkan kehadiran Presiden untuk meresmikan pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia ini,” kata Bambang Soesatyo usai pertemuan dengan Duta Besar Negara Sahabat di Ruang Delegasi Komplek Parlemen Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Pimpinan MPR menggelar pertemuan dengan Duta Besar Negara Sahabat untuk membahas gagasan pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia.
Hadir dalam pertemuan ini Duta Besar Kesultanan Oman Al Sayyid Nazar Al Julanda bin Madjid Al Said, Duta Besar Maroko, Quadia Benabdellah, Duta Besar Yaman Abdulgani Nassr Ali Al-Shamiri, Duta Besar Iran Mohammad Azad, Duta Besar Qatar Fawziya Edress Salman Al-Sulaiti, dan Duta Besar Bahrain Ahmad Abdulla Alharmasi Alhajeri.
Baca Juga:
Bamsoet: Kabinet Zaken Jadi Solusi Hadapi Krisis Ekonomi Global
Dalam pertemuan Bambang Soesatyo didampingi para Wakil Ketua MPR yaitu Ahmad Basarah, Lestari Moerdijat, Jazilul Fawaid, Hidayat Nur Wahid, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad, serta Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono.
Bambang Soesatyo menjelaskan gagasan pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia berkembang setelah pertemuan Pimpinan MPR dengan Ketua Majelis Syuro Saudi Arabia di Riyadh, dan Ketua Majelis Syuro Maroko di Rabat, pada bulan Desember 2019 yang lalu.
Namun upaya untuk me-realisasikan gagasan pembentukan Forum Majelis Suro Dunia tersebut, terkendala oleh terpaan pandemi Covid-19, yang melanda seluruh dunia.
“Gagasan pembentukan Forum Majelis Suro Dunia di-latarbelakangi atas kebutuhan untuk menghadirkan tatanan dunia yang harmonis dan ber-keadaban, dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” kata Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo.
Menurut Bamsoet, saat ini, geo-politik dunia tengah bergejolak. Konflik dan ketegangan global, meski jauh di seberang benua, tetap memberikan dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat di seluruh dunia. Perang, dengan alasan apapun, akan selalu membawa petaka, kehancuran, dan kesengsaraan, serta berdampak pada timbulnya berbagai krisis, seperti krisis kemanusiaan, krisis lingkungan, krisis ekonomi global, krisis pangan, krisis air, dan krisis energi.
“Islam sebagai rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil ‘alamin), harus menjadi solusi dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di dunia,” ujarnya.
Bamsoet menambahkan, meskipun telah hadir organisasi internasional seperti OKI (Organisasi Kerjasama Islam), PUIC (Persatuan Parlemen Negara-negara Anggota OKI), dan Liga Muslim Dunia, namun bukan berarti semua tantangan telah terjawab.
Seiring dengan pesatnya arus globalisasi dan kemajuan peradaban manusia, yang ditopang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata menyisakan sejumlah persoalan yang semakin kompleks.
“Oleh karena itu, menjadi sebuah keuntungan tersendiri, apabila terdapat sejumlah saluran organisasi internasional, untuk menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam, sebagai alternatif perjuangan dengan ruang lingkup dan kedalaman institusi, yang berbeda dengan organisasi yang sudah ada,” katanya.
“Forum Majelis Syuro Dunia sebagai bentuk organisasi yang tidak permanen, bisa memiliki peran strategis di kancah global, dengan turut memberikan alternatif solusi di tengah dinamika global yang sedang bergejolak, dan menawarkan agenda konsolidasi ekonomi antar-negara, untuk mencapai kerjasama strategis, dengan komitmen pembangunan inklusif secara global,” imbuhnya.
Dalam pertemuan dengan para Duta Besar, Bamsoet mengapresiasi dukungan yang disampaikan para Duta Besar untuk pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia.
Bamsoet juga memohon bantuan para Duta Besar, untuk meng-komunikasikan gagasan ini kepada Majelis Syuro di negara masing-masing. [rin]