WahanaNews.co | Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Jakarta Barat menggelar acara ‘Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Tahun 2024 Melalui Forum Warga di Kecamatan Palmerah, Senin (11/11/2024).
Acara yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Palmerah itu dihadiri oleh jajaran pengurus Bawaslu Kota Jakarta Barat, Anta Ovia Bancin (Koordiv Penyelesaian Sengketa dan Hukum), Akhi Riannoko (Koordiv Penanganan Pelanggaran dan Datin), Fitriani (Koordiv Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Diklat).
Baca Juga:
Pramono Anung Hadiri Konsolidasi Relawan se-Jakarta yang Digelar GERAK
Dari pihak kecamatan hadir Camat Palmerah, Joko Mulyono, para stakeholder dan jajaran dari wilayah tersebut.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pengawas mulai dari tingkat kecamatan dan 6 kelurahan. Ada ketua dan anggota Panwaslu, Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), staf Panwascam, Forum Kewaspadaan Diri Masyarakat (FKDM), penggiat pemilu, tokoh masyarakat dan agama, media, serta warga.
Narasumber dalam kegiatan ini yakni Helen Ardhana yang dikenal sebagai Duta Bawaslu dengan membawakan materi bertema ‘Membumikan Pengawasan Partisipatif.’
Baca Juga:
Ajang Electricity Connect 2024, PLN Nusantara Power Tampilkan Inovasi Hijau
Anta Ovia Bancin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bawaslu Kota Jakarta Barat itu memiliki sumber daya manusia yang terbatas dan tempat-tempat yang diawasi tidak semua bisa dijangkau.
Oleh sebab itu, tujuan dari sosialisasi hari ini adalah untuk mengingatkan warga bukan hanya sekadar ikut memilih di Pilkada DKJ tahun ini tetapi juga berpartisipasi aktif dalam mengawasi berlangsungnya pemilihan itu sendiri.
“Kami kan terbatas jumlahnya dan tempat-tempat yang kami awasi tidak semua bisa kami jangkau. Karena itu yang kami perlukan agar warga tidak hanya ikut memilih tapi berpartisipasi dalam melakukan pengawasan dalam pemilihan nanti,” kata Anta kepada WahanaNews.co, Senin (11/11/2024).
Camat Palmerah, Joko Mulyono memberikan sambutan dalam acara ‘Sosialisasi Pengawasan Pilkada DKJ Tahun 2024 . (Foto: WahanaNews/Tio)
Menurut Anta, jika semua warga ikut melakukan pengawasan, wilayah-wilayah yang rentan dengan dugaan pelanggaran pilkada akan lebih luas jangkauannya untuk diketahui Bawaslu.
Anta yang bergabung dengan Bawaslu Kota Jakarta Barat sejak 2023 itu berharap tidak ada sengketa Pilkada 2024 di wilayah Jakarta Barat karena itu pihaknya selalu bekerja maksimal untuk terus melakukan sosialisasi pengawasan pemilihan.
Ia juga menambahkan jumlah sengketa di Pilkada umumnya jauh lebih sedikit dibanding pada Pilpres dan Pileg.
“Pilkada DKJ tahun ini kan hanya 3 calon. Kalau pun ada sengketa, jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding Pilpres dan Pileg,” tambahnya.
Jika pun ada sengketa Pilkada nantinya, Anta berharap jangan sampai hal itu berlanjut ke Mahkamah Konstitusi (MK), apalagi jika itu soal perselisihan perolehan suara.
“Karena itu kita bekerja secara maksimal melakukan sosialisasi supaya warga juga sadar apa yang terjadi dan bisa ikut mencegahnya melalui pengawasan,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Palmerah, Joko Mulyono mengharapkan agar semua yang hadir dapat memanfaatkan forum warga yang dilakukan Bawaslu ini sebagai ajang sharing ilmu dan saling bertukar informasi terkait aturan-aturan dalam tahapan pemilu yang saat ini telah masuk di semua kecamatan di DKJ.
“Forum warga ini dapat jadi sharing ilmu dan saling bertukar informasi terkait aturan-aturan dalam tahapan Pilkada,” kata Joko.
Helen Ardhana dalam paparannya sebagai narasumber menegaskan bahwa pada dasarnya kerja pengawasan di pilkada itu bukan hanya melekat pada Bawaslu secara institusional tapi juga melekat kepada masyarakat sebagai pemilik kedaulatan rakyat.
“Jadi pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat itu satu sisi memang tugas dari pengawasan yang dilakukan Bawaslu tapi di lain sisi sebagai bentuk menjaga kedaulatan agar suara pemilih yang diberikan pada hari pemungutan suara itu dapat terealisasi dan berjalan baik. Artinya kita harus mengawal juga, bukan hanya memberikan,” ungkap Duta Bawaslu RI ini.
Sebagai Duta Bawaslu, Helen menegaskan bahwa DKJ sebenarnya tetap menjadi epicentrum dinamika politik hari ini di Indonesia. Karena itu, masyarakat Jakarta harus menjadi pemilih cerdas.
“Jika masyarakat di DKJ saja tidak cerdas, bagaimana dengan masyarakat di daerah-daerah,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia berharap agar Pilkada DKJ tahun ini dapat berjalan dengan baik, pelanggaran-pelanggaran dapat diminimalisir, dan semua warga harus berpartisipasi dan terlibat aktif dalam hal pengawasan.
[Redaktur: Zahara Sitio]