"Selain dari itu, baik ajudan dan ART, kami disuruh menunggu di pagar, di luar, di samping. Karena pada saat itu saya di luar, saya lihat sendiri perempuan keluar dari rumah Yang Mulia, menangis," ujar Bharada E.
Kesaksian Putri Candrawathi selanjutnya yang tak sesuai, kata Bharada E, yakni terkait pengakuan Putri Candrawathi yang tidur selama perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Baca Juga:
Polres Majalengka Bekuk Pelaku Pencurian Komputer, Salah Satunya Residivis
Padahal, kata Bharada E, ia sempat meminta petunjuk apakah perlu ajudan menyiapkan tes polymerase chain reaction (PCR) pengecekan Covid-19 di Rumah Saguling.
"Saya minta petunjuk ke Ibu, mohon petunjuk ibu untuk PCR dilaksanakan di mana," ujar Richard.
Ketiga, Bharada E meluruskan keterangan Putri Chandrawati yang mengaku tidak mengajaknya menyimpan senjata ke lemari penyimpanan di lantai 3 rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.
Baca Juga:
Aksi Brutal, Toko Citra Kado Mart Diacak-acak
"Ibu PC membantah dan mengatakan lupa saat beliau mengajak saya menyimpan senjata ke kamar di lantai 3 dan tadi sudah ditanyakan dari JPU bagaimana saya mengetahui letak lemari di situ Yang Mulia," ujar dia.
Berikutnya, Bharada E membantah keterangan Putri Chandrawati yang mengaku tidak tahu soal skenario pembunuhan brigadir j yang telah dibahas di Saguling. [eta]
Menurut Bharada E, ketika rencana pembunuhan disampaikan oleh Ferdy Sambo, ada Putri Candrawathi di tempat tersebut.