WahanaNews.co | Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy memaparkan kliennya gemetar ketika melakukan rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut Ronny, Bharada E masih trauma dengan kejadian yang dialaminya. Atas dasar itu pula Bharada E enggan berhadapan langsung dengan Irjen Ferdy Sambo saat rekonstruksi.
Baca Juga:
Komnas HAM: Dugaan Pelecehan Tak Wajib Direkonstruksi, Apalagi Belum Jelas
"Memang situasi dari klien saya ini adalah ketika kemarin masuk di rumah TKP memang sedikit trauma ya, karena saya mengikuti proses dari awal ketika masuk ke garasi, klien saya gemetar," kata Ronny di Mabes Polri, Rabu (31/8).
Menurut Ronny, kliennya terus merasa gemetar usai melakukan reka ulang di tempat kejadian perkara (TKP). Dia yakin itu disebabkan oleh trauma.
"Waktu di TKP setelah melakukan reka penembakan itu klien saya sempat duduk itu tangannya gemetar," kata Ronny.
Baca Juga:
Sambo Disebut Jenderal saat Rekonstruksi, IPW: Perlakuan Tersangka Harus Sama
Ronny menjelaskan bahwa trauma itu yang membuat Bharada E ingin diwakilkan oleh pengganti saat reka ulang adegan berhadapan dengan Irjen Ferdy Sambo.
Saat ini, Ronny menyebut kliennya didampingi oleh psikiater.
"Kita ada psikiater juga, kami harap bawa proses klien kami ini supaya bisa berjalan lancar kemudian kita konsisten," kata Ronny.
Mengenai orang tua Bharada E, Ronny menyebut ada di tempat yang aman. Akan tetapi, dia tidak membeberkan secara rinci.
Dia membantah kabar tentang orang tua Bharada E disekap di Mako Brimob.
"Saya tidak bisa bicara tapi ada di posisi yang aman. Masih berkomunikasi dengan saya. Kita menjaga keamanan ya privasinya karena ortunya sudah umur," kata Ronny. [qnt]