WahanaNews.co | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, menyebutkan pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar bergerak seorang diri alias lone wolf.
"Sementara iya, itu sementara iya lone wolf," ujar Boy Rafli kepada wartawan, Rabu (7/12)
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap jaringan yang membantu aksi bom bunuh diri itu.
"Tapi penyelidikannya adalah siapa yang membantu dia, gitu," katanya.
Namun dilihat dari modus operandi penyerangan yang dilakukan, Boy menduga, bom bunuh diri itu ada kaitannya dengan jaringan teroris Jemaah Islamiyah atau Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Meski demikian, penyelidikan lebih lanjut masih perlu dilakukan guna memastikan hal tersebut.
Baca Juga:
Tangkal Paham Radikal dan Teroris, BNPT Bentuk FKPT di Papua Barat Daya
"Kita belum bisa memastikan. Tapi ini kan karakter-karakter yang selama ini misi-misi umumnya apakah JAD, JI, dengan cara-cara modus operandi seperti ini. Jadi tentu perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana," terang Boy Rafli.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di kantor Polsek Astana Anyar, Bandung, pagi tadi, Rabu (7/12). Hingga saat ini tercatat, 1 polisi tewas sementara 9 lainnya masih menjalani perawatan akibat peristiwa itu. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.