WahanaNews.co | Brigjen TNI Junior Tumilaar menegaskan, dirinya sama sekali tidak mencari popularitas lewat aksinya menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, kata dia, dirinya juga bukan ingin dikenal banyak orang, sehingga bisa ditawari atau mendapatkan jabatan tertentu karena tindakannya tersebut.
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
Menurut Junior, apa yang dilakukannya dengan membela bawahannya Babinsa dan masyarakat karena didasari atas ketuhanan yang mengajarkannya harus saling mengasihi.
"Bukan saya ingin populer, tidak. Saya bukan butuh viral, saya enggak butuh, nanti ditawarkan jabatan, tidak," kata Brigjen Junior kepada Kompas TV, Sabtu (9/10/2021).
Brigjen Junior menyadari tindakannya menyurati Kapolri merupakan pelanggaran. Namun demikian, ia meyakini hal itu dilakukannya semata-mata hanya demi bangsa dan negara.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
"Saya sudah perkirakan saya melanggar, saya sadar itu. Tapi demi negara ini boleh saja kan saya melakukan suatu hal yang lebih besar," ucap Brigjen Junior.
Ia pun tak masalah jika dirinya yang harus menjadi korban dengan dicopot dari jabatannya. Menurutnya, berkorban itu hal yang biasa dalam sebuah pertempuran.
"Tentara rakyat itu harus tahu bahwa nanti suatu saat akan berkorban. Berkorban itu biasa. Kalau korbannya saya pribadi, ya harus," ujarnya.