WahanaNews.co, Jakarta - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyatakan ingin membandingkan manfaat dan risiko terkait keberadaan tambang bersama dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengkritik pendapat Cak Imin dengan menyatakan bahwa dia tidak memahami permasalahan dan hanya berkeinginan untuk meraih kemenangan dalam Pilpres 2024.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
"Itu omongan orang nggak paham persoalan, tapi kemaruk pengin jadi wakil presiden ya kayak gitu. Aslinya Cak Imin nggak paham persoalan asal terima pesanan. Intinya dia pengin ekspor nikel dibuka lagi. Bukan masalah tambangnya," kata Nusron kepada wartawan, Senin (29/1/2024).
Nusron menyatakan bahwa visi-misi Anies Baswedan-Cak Imin, seperti yang diungkapkan oleh Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong, memiliki agenda terkait ekspor nikel.
Menurutnya, jika nikel dapat diekspor kembali, hal tersebut akan berarti menjual bahan mentah kepada industri asing, yang pada akhirnya memberikan keuntungan bagi negara asing, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
"Mereka ini bekerja dan akan memakmurkan untuk siapa? Bangsa Indonesia atau bangsa asing? Inginnya dia nggak setuju hilirasasi supaya asing masih bisa beli dan produksi smelternya. Kita ingin hilirasasi dilanjutkan, supaya nilai tambahnya di Indonesia," ujarnya, melansir Detik, Selasa (30/1/2024).
Nusron menilai tambang nikel harusnya dimanfaatkan dari dalam negeri, bukan justru di luar negeri. Pemanfaatan tambang nikel itu diseimbangkan dengan menjaga lingkungan.
"Kalau dianggap tambang nikel merusak lingkungan, terus nikelnya kita biarkan? Tidak dioptimalkan? Bukankah malah tidak termanfaatkan? Kuncinya keseimbangan alam dijaga dan hilirasi dilanjutkan, untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Bukan malah untuk membesarkan industri asing di luar negeri," ucap politikus Golkar ini.
"Omongan yang lain itu hanya basa basi. Tapi ujungnya hanya satu tolak hilirisasi dan buka ekspor nikel lagi, biar asing bisa menikmati dan hidup lagi. Sorry ye," imbuhnya.
Cak Imin Siap Adu Data dengan Luhut
Cak Imin sebelumnya menyebut bakal buka-bukaan data bersama Luhut Binsar Pandjaitan terkait kerusakan alam akibat tambang nikel yang sempat disinggung dalam debat cawapres.
Cak Imin mengatakan mau membandingkan antara manfaat dan keburukan dari adanya tambang tersebut.
"Berbagai kerusakan terus dilakukan. Bagaimana kita saksikan rusaknya alam raya kita karena kerakusan segelintir orang. Betul? Saya hari-hari ini mau ketemu Pak Luhut. Katanya mau adu data. Mau adu data apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahat dan mudharatnya nggak imbang," ungkap Cak Imin saat sambutan dalam kampanye di Pura Seni, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).
Cak Imin kemudian mengevaluasi kemampuan Luhut dalam memahami konsep maslahat dan mudharat. Ia menjanjikan bahwa jika terpilih, akan mengimplementasikan pembangunan yang mengutamakan kebermanfaatan.
"Apakah paham tentang maslahat dan mudharat atau tidak? Mungkin saja tidak. Maslahat merujuk pada kebermanfaatan dan manfaatnya. Sedangkan mudharat mengindikasikan bahaya. AMIN berkomitmen untuk menjalankan pembangunan yang benar, yaitu pembangunan yang memberikan manfaat, dan bukan pembangunan yang berpotensi membawa bahaya," ujar Cak Imin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]