WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PKB sekaligus bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membeberkan alasannya hengkang dari pendukung Prabowo Subianto menjadi Capres.
Cak Imin menilai posisinya sebagai bakal Cawapres tak kunjung pasti terlebih usai nama koalisi berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
Cak Imin menceritakan soal perubahan nama koalisi pendukung Prabowo itu. Menurutnya perubahan itu tanpa mengajak bicara PKB terlebih dahulu.
"Di situ kesimpulannya bahwa akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo-Muhaimin bisa dikatakan berakhir," kata Cak Imin dalam acara silaturahmi bersama Kiai dan Bu Nyai se-Jawa Tengah Bagian Barat di Popes Al-Aqobah Tebuireng, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).
"Bahkan saya feeling aja ketemu salah satu ketua umum yang ada, saya bilang ini kayaknya tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, nggak jelas posisinya," sambung Cak Imin.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
Wakil Ketual DPR RI itu menyinggung soal awal mula kerjasama Gerindra dengan PKB. Menurut Cak Imin, saat itu mereka sama-sama saling membutuhkan terkait dengan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold.
"Pak Prabowo butuh calon wakil presiden, kita butuh calon presiden, saling melengkapi. Tapi ternyata setelah ada banyak partai yang bergabung, kemudian terlihat ada perubahan yang saling mengisi menjadi berubah, dan itu nampaknya takdir," ucapnya.
Tak lama setelah itu, kata Cak Imin, Ketum Partai NasDem Surya Paloh memberikan undangan pertemuan makan malam terhadapnya.