WahanaNews.co | Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati, menilai, ada lima perwira tinggi (pati) bintang 3 TNI AD yang punya peluang sama menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang tengah menunggu dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI.
Menurut mantan anggota Komisi I DPR RI yang akrab disapa Nuning tersebut, lima nama tersebut yakni Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Herindra dan Wakasad Letjen TNI Bakti Agus Fadjari.
Baca Juga:
TNI AD dan Tentera Darat Malaysia Gelar Latihan Bersama Kekar Malindo-47 di Singkawang
Selain itu, kata dia, ada pula Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Kepala BAIS TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.
"Letjen Herindra memiliki tingkat pengalaman pendidikan yang bagus Adimakayasa 87. Wakasad Letjen Agus Fajari bisa saja, tetapi sebentar lagi pensiun. Letjen Eko (Margiyono) Kasum, Letjen Joni (Supriyanto) Ka Bais, Letjen Dudung yang jadi favorit netizen. Semua peluang sama," kata Nuning saat dihubungi wartawan pada Selasa (9/11/2021).
Nuning mengatakan, banyak pendapat kalau untuk jabatan Panglima TNI atau Kepala Staf Angkatan hanya mempertimbangkan usia.
Baca Juga:
Korem 012/TU Adakan Penyuluhan Hukum untuk Prajurit dan Persit Yonif 115/ML
Padahal, kata dia, prestasi kerja lebih menonjol.
"Usia muda bisa lama menjabat tapi tidak ada prestasinya, kan juga percuma. Apalagi usia tua gak ada prestasi!" kata Nuning.
Namun Nuning mengatakan, secara ideal Pati yang menduduki jabatan KSAD diharapkan memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal.
Selain itu, KSAD diharapkan memiliki pengetahuan intelijen dan cukup memahami perkembangan teknologi pertahanan baru termasuk siber.
Membangun TNI yang mampu melaksanakan interoperabilitas dan Kualitas prajurit TNI dalam hadapi perang siber, kata dia, juga harus ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini.
Ia mencontohkan dalam hal pemanfaatan Unmanned System baik berupa robot maupun artificial intelligence dan cyber defense.
Selain itu, kata dia, Pati yang menduduki jabatan KSAD juga diharapkan mengikuti perkembangan lingkungan strategis pada tataran Global dan Regional dan meningkatkan fungsi diplomasi pertahanan di tingkat internasional.
"Oleh karenanya dibutuhkan sosok KSAD yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional seperti halnya tuntutan (terhadap sosok yang menjabat) Panglima TNI,” kata Nuning. [dhn]