WAHANANEWS.CO, Jakarta - Cucu Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yaitu Romy Soekarno, telah ditetapkan sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpilih untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VI.
Romy adalah putra dari Rachmawati Soekarnoputri, yang merupakan anak ketiga Soekarno dari pernikahannya dengan Fatmawati.
Baca Juga:
Soal Pernyataan Megawati Jika Hasto Ditangkap, Ini Respons KPK
Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 1401 Tahun 2024 mengenai Perubahan Kelima atas Keputusan KPU Nomor 1206 Tahun 2024 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
Melansir Kompas, keputusan yang dikeluarkan pada 27 September tersebut menyatakan bahwa Romy menggantikan dua calon legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yakni Sri Rahayu dan Arteria Dahlan.
Di Dapil Jawa Timur VI, yang meliputi Tulungagung, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kota Kediri, dan Kabupaten Kediri, PDI-P mendapatkan dua kursi berdasarkan hasil Pemilu 2024.
Baca Juga:
PDIP Lepas Jokowi, Prabowo Tegaskan Gerindra Terbuka untuk Mantan Presiden
Dua kursi tersebut sebelumnya dimenangkan oleh Pulung Agustanto dengan 165.869 suara sah, serta Sri Rahayu yang meraih 126.787 suara sah.
Dengan pengunduran diri Sri Rahayu, kursi DPR RI seharusnya diisi oleh Arteria Dahlan yang berada di posisi ketiga dengan 62.242 suara sah dalam Pemilu 2024.
Namun, Arteria Dahlan juga mengundurkan diri, sehingga Romy Soekarno yang berada di peringkat keempat dengan 51.245 suara ditetapkan sebagai calon anggota DPR RI terpilih.
"Menggantikan calon terpilih atas nama Dra. SRI RAHAYU (peringkat suara sah ke II, nomor urut 1) karena yang bersangkutan mengundurkan diri dan calon atas nama H. ARTERIA DAHLAN, S.T., S.H., M.H. (peringkat suara sah ke III, nomor urut 4) karena yang bersangkutan
mengundurkan diri," tulis Lampiran Keputusan KPU.
Bagian menimbang atau konsiderans Keputusan KPU Nomor 1401 Tahun 2024 menuliskan, salah satu alasan pembuatan aturan ini adalah adanya Surat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Nomor 3015/EX/DPP/IX/2024 tertanggal 27 September 2024.
Surat tersebut menyampaikan pengunduran diri Sri Rahayu sebagai calon anggota DPR terpilih Dapil Jawa Timur VI.
Penerbitan keputusan juga dilatarbelakangi oleh Surat DPP PDI-P Nomor 3016/EX/DPP/IX/2024 tertanggal 27 September 2024 yang menyampaikan pengunduran diri Arteria Dahlan sebagai calon anggota DPR terpilih Dapil Jawa Timur VI.
Alasan Pengunduran Diri
Sementara itu, Arteria Dahlan mengatakan, alasannya mundur karena ingin membalas budi kepada keluarga besar Bung Karno yang telah membentuknya seperti saat ini.
Anggota DPR ini juga mengaku akan melaksanakan dan patuh pada kebijakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, meski perintah itu tidak populer sekalipun.
"Saya tahu diri, saya bisa menjadi seperti sekarang ini karena saya dibesarkan dan dibimbing oleh Ibu Mega dan almarhum Pak Taufiq Kiemas dan saat ini di bawah bimbingan Mbak Puan Maharani," kata Arteria, dikutip dari Kompas.id, Senin (30/9/2024).
Dia pun mengaku tidak memaksakan diri untuk menjadi anggota DPR RI karena sudah hampir sepuluh tahun berada di kursi parlemen.
Menurut Arteria, dia akan menjalankan penugasan baru yang diberikan oleh partai dengan penuh kesungguhan, kekhidmatan, dan penghormatan.
Namun, dirinya enggan menjelaskan apa penugasan baru yang dimaksud.
Sebelum memutuskan mundur, Arteria mengaku menunggu keputusan Sri Rahayu yang memperoleh suara terbanyak kedua.
Sebab, dia ingin memberikan ruang bagi Sri Rahayu untuk berpikir jernih dan tidak tertekan dengan surat pengunduran dirinya.
Ketika Sri Rahayu memutuskan mundur, barulah Arteria ikut mengundurkan diri.
Di sisi lain, Arteria menyebutkan bahwa keputusan untuk mundur juga membantu cucu Bung Karno mewujudkan cita-cita sebagai anggota DPR RI.
Dia menilai, Romy akan amanah dan mampu menjadi legislator yang baik, serta menjaga Blitar sebagai "Bumi Bung Karno" dan membuatnya menjadi lebih hebat.
"Luar biasanya surat pengunduran diri saya ini dibuat pada 27 September, itu hari lahirnya Ibu Rachmawati Soekarnoputri, semoga menjadi kado bagi Bu Rachma," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]