WahanaNews.co, Jakarta – Dalam debat capres tadi malam, calon presiden nomor 01 Anies Baswedan mengemukakan soal pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang selama ini dipenuhi orang dalam Prabowo Subianto.
Dia menyebut ada orang dalam PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) yang mendominasi pengadaan alutsista di pemerintahan. Hal ini menurut Anies tak sesuai dengan standar etika pemimpin.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
"Menjadi presiden panglima tertinggi harus punya standar etika yang tinggi, karena mengambil keputusan, mengerahkan pasukan dan harus ada korban nyawa ketika bertempur, tapi kenyataannya ketika bapak memimpin di Kemenhan, banyak orang dalam pengadaan alutsista PT Teknologi Militer Indonesia, PT Indonesian Defense and Security Technologies," papar Anies dalam debat sesi 4, Minggu (7/1/2024).
Melansir CNBC Indonesia, Senin (8/1/2024) Pada tahun 2021, nama PT TMI pernah mencuat setelah ramainya draf Perpres soal anggaran Kemenhan sebesar Rp1.7 kuadriliun.
Saat itu, PT TMI dikatakan terlibat dalam rencana alpahankam Kemenhan dinilai mencapai US$ 124,99 miliar atau sekitar Rp1.760 triliun. PT TMI pun membantah pernyataan tersebut yang dianggap tidak benar.
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
"Perlu diketahui bahwa tidak ada satu kontrakpun dari Kementerian Pertahanan ke PT TMI. PT TMI tidak ditugaskan untuk pembelian atau pengadaan oleh Kementerian Pertahanan," ujarnya.
Wicaksono menjelaskan, visi PT TMI adalah mewujudkan ToT yang berbobot, yang benar-benar berkualitas dari segi teknologi dan teknis.
Ia memastikan kehadiran PT TMI adalah untuk menjawab permasalahan ToT yang selama ini belum maksimal, yang kerap kali disebabkan oleh beberapa prinsipal yang belum penuh dalam memberikan teknologi kepada Indonesia.
Namun, pada 2021, diketahui sahabat karib Prabowo, yaitu Mayor Jenderal TNI (Purn) Glenny Kairupan merupakan Chairman PT TMI. Sementara yang bertindak sebagai President sekaligus CEO adalah Harsusanto.
Dikutip dari akun resminya, PT TMI berkantor di Cilandak, Jakarta Selatan. Perusahaan menawarkan setidaknya empat produk utama. Ada sistem pertahanan laut, udara, darat, serta inovasi dan teknologi.
Sebelum debat Capres, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto. Saat itu, Hasto mengungkapkan bahwa PT TMI diisi oleh sahabat-sahabat dekat Prabowo.
"Berbeda dengan Pak Prabowo yang untuk pengadaan alutsista pun itu habis untuk suatu PT Teknologi Militer Indonesia yang berisi oleh sahabat-sahabat dekatnya," kata Hasto, dikutip dari CNN Indonesia.
Perihal pengadaan alutsista ini merepotkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dirinya dikaitkan dalam poster yang berjudul 'Warning dari Bu Sri, Indonesia Dimiskinkan. Dalam poster itu, disinggung belanja alutsista milter dilakukan oleh PT TMI yang berisikan teman-teman Prabowo a.l. Glenny Kairupan, Aris Marsudiyanto dan Sjafrie Syamsuddin.
Stafsus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan bahwa pernyataan soal PT TMI di dalam poster yang tersebar di media sosia ini bukan disampaikan oleh Sri Mulyani. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Hal ini diutarakan oleh Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP), bukan Menkeu SMI. Chairman dan CEO dari PT TMI memang sahabat karib Prabowo dan telah ada surat penunjukkan PT TMI oleh Menhan dalam program pengadaan alutsista," tegasnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]