Seperti misalnya konsep Desa Kembar yang memungkinkan warga belajar mengelola perekonomian di desa, kemudian program Satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Satu Desa Dampingan yang dapat menumbuhkan ekonomi kreatif warga lewat pembangunan dan pendampingan, hingga perwujudan desa berdikari yang melibatkan peran pemuda di kampungnya masing-masing.
Terlebih lagi, Ganjar konsisten menganggarkan bantuan untuk pembangunan desa wisata.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Pada 2020 lalu, Ganjar melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng telah mengalokasikan Rp 18,5 miliar untuk 100 desa dari APBD.
Setahun setelahnya, jumlah yang dianggarkan bertambah menjadi Rp 32 miliar untuk 260 desa.
Adapun di tahun 2022 ini, besaran bantuannya terbagi menjadi tiga kelompok, yakni Rp 1 miliar untuk desa wisata maju, Rp 500 juta untuk desa berkembang, dan Rp 100 juta untuk desa wisata rintisan.
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Anggaran tersebut diproyeksikan membantu pengembangan di 131 desa wisata yang ada di Jateng.
Menurut Jenal, berbagai program desa yang digagas Ganjar perlu dimasifkan ke seluruh Indonesia.
Sebab itu, Jenal menyebut Des Ganjar Kabupaten Cianjur menginginkan realisasi program-program itu saat Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024.