WahanaNews.co, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengungkapkan tiga poin penting setelah pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlangsung di Istana Bogor pada Senin sore, 2 Oktober 2023.
Pertama, Herzaky menyebut bahwa pertemuan tersebut melibatkan dua tokoh utama yang pernah dan saat ini memimpin negara.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Presiden Jokowi yang menjabat sebagai Presiden ke-7 RI dan SBY yang pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-6.
"Sudah cukup lama sejak mereka berbicara secara pribadi, dan pertemuan ini memberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini dan berbagi pengalaman sebagai pemimpin bangsa dan negarawan," ujarnya, melansir Tempo, (4/10/2023).
Kedua, Herzaky menyatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh sepakat mengenai suksesi pemilu tahun 2024 dengan peran masing-masing.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Pemilu tersebut akan diadakan secara serentak dengan prinsip kejujuran, keadilan, dan ketertiban.
"Bapak Joko Widodo, yang saat ini menjabat sebagai Presiden, dan Bapak SBY, yang pernah memimpin negara ini, berkomitmen untuk memastikan pelaksanaan pemilu yang adil dan aman," katanya.
Ketiga, kata dia, SBY menjelaskan narasi Demokrat ihwal Perubahan yang selama ini terus digaungkan ke publik. Di mana peninggalan yang baik dari pemerintahan dan presiden sebelumnya dapat dilanjutkan. Sedangkan program pemerintah yang belum optimal diperbaiki.
"Agar manfaatnya bisa semakin dirasakan rakyat. Hal ini juga sudah disampaikan ketua umum kami, Mas Agus Harimurti Yudhoyono, dalam berbagai kesempatan, di antaranya dalam pidato-pidato politik beliau," katanya.
Soal isu reshuffle kabinet, Herzaky mengatakan Demokrat menghormati agenda reshuffle tersebut. "Reshuffle hak prerogatif Presiden. Kami menghormati hak Presiden Joko Widodo untuk memilih menteri-menterinya. Termasuk mempertahankan, maupun mengganti para menterinya," kata Herzaky.
Ia menyebut Presiden Jokowi tentunya menginginkan orang-orang terbaik yang memimpin negeri ini. "Membantu beliau menuntaskan amanah sebagai presiden di tahun terakhir," kata dia.
Namun kata Herzaky, Demokrat merasa tidak pas menyinggung isu reshuffle kabinet. "Bukan ranah kami," kata dia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]