WahanaNews.co | Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus berulah. Pemberontakan dan aksi-aksi brutal terus dilakukan untuk membuat Indonesia lengah dan menyerah pada kelompok mereka.
Kabar terbaru, KKB di Nduga pimpinan Egianus Kogoya menebar ancaman.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Seperti yang diketahui, Egianus Kogoya beserta anak buahnya telah menyandera Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens selama 3 bulan.
Kini mereka muncul lagi dan mengancam akan menembak sang pilot asal Selandia Baru itu.
Dilansir dari TribunPapua, ancaman itu disampaikan Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya melalui video singkat yang disebarkan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Dalam video berdurasi 1 menit lebih 11 detik itu, Egianus mengatakan, mereka memberi waktu dua bulan kepada negara untuk bernegosiasi terkait pembebasan Kapten Philip Mark Mehrtens.
"Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak Pilot," tegas Egianus dalam video tersebut.
Berdasarkan video yang dirilis kelompok pemberontak itu, Kapten Philip terlihat kurus sambil berbicara dengan memegang bendera bintang kejora.
Tak hanya itu, Kapten Philip juga dikelilingi anggota separatis dan juga Egianus Kogoya yang tepat berada di sebelahnya.
Kapten Philip terlihat berbicara di depan kamera.
Mengatakan para separatis menginginkan negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua.
"Negara yang lain, jika tidak bicara dengan Indonesia dalam waktu dua bulan, mereka akan tembak saya," ujar Mehrtens.
Melansir Tribun-Papua, Kapten Philip mengatakan, jika itu tidak terjadi dalam dua bulan maka mereka (KKB) mengatakan akan menembak dirinya.
Diketahui, Kapten Philip Mark Mertens telah disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu di Hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan hingga saat ini.
Sementara itu, dalam video itu Egianus Kogoya dengan lantang mengatakan bahwa Pilot Kapten Philip telah mengakui.
"Pak pilot sudah mengaku bahwa, dari negara, maupun negara Indonesia hanya mengaku saja."
"Kami kasih waktu dua bulan saja, kalau dari Indonesia tidak mengaku berarti kalau dua bulan ini lewat, kami akan tembak pilot Mark Mertens," imbuh Egianus.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan aparat keamanan dan petugas kepolisian di Papua belum bisa dikonfirmasi terkait kebenaran video yang beredar luas ini.
Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
Pada Kamis 25 Mei 2023 lalu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri saat ditanya terkait perkembangan upaya pembebasan pilot Susi Air mengatakan, jika pihaknya telah memaksimalkan negosiasi agar KKB membebaskan sang pilot.
Fakhiri pun mengakui berbagai upaya dilakukan TNI-Polri untuk menyelamatkan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya
Saya sudah berbicara dengan berbagai pihak tentang negosiasi ini, termasuk dengan gereja yang di dalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup agar maksimal melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya, jelas Fakhiri di Jayapura, Kamis 25 Mei 2023.
Kapolda Papua mengakui, walaupun negosiasi terus dilakukan namun Satgas Damai Cartenz saat ini sedang menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum yang tepat, tegas dan terukur.
"Tentunya negosiasi bisa dilakukan dengan siapa saja, saya membuka diri untuk semua pihak, yang dari awal yakni pihak pemerintah Nduga bekerja sama dengan Kapolres kemudian ada juga pihak dari Komnas HAM yang menawarkan diri dan kami terima," ungkapnya.
Dia menegaskan negosiasi dapat dilakukan dengan siapa saja, karena dari awal sudah dilakukan dengan Pemda Nduga yang bekerja sama dengan Kapolres serta Komnas HAM yang menawarkan diri untuk membantu.
"Kami juga memfasilitasi semua pihak yang ingin membantu dalam hal ini pembebasan pilot yang disandera oleh KKB kelompok Egianus Kogoya."
Mathius berharap negosiasi tersebut menghasilkan keputusan terbaik, dan memberikan kesempatan pada kelompok Egianus untuk mengembalikan pilot melalui jalur secara baik.
Pihaknya juga sudah mengirim tim khusus yang berupaya melakukan negosiasi serta memfasilitasi semua pihak yang ingin membantu dalam pembebasan pilot yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Ia menambahkan, semua sedang berjalan dan dari pihak gereja nantinya akan kita bantu salah satunya pihak Gereja Kingmi yang nantinya akan mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan negosiasi tersebut.
KKB di Nduga Serang Mobil Patroli
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bikin ulah dengan menyerang aparat keamanan saat patroli di Kompleks Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Jumat 26 Mei 2023.
Tak ada korban dalam peristiwa ini, namun satu unit mobil Rantis Tambora terkena tembakan pada bagian depan mobil.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan kontak tembak itu bermula ketika tim tengah melakukan patroli.
"Tim sedang patroli, sekiranya pukul 14.35 WIT di Kompleks Nogolait Distrik Kenyam, secara spontan personel mendapatkan rentetan tembakan dari KKB," kata Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo.
Benny memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Tidak ada korban jiwa saat peristiwa itu terjadi. Namun, satu unit mobil Rantis Tambora terkena tembakan pada bagian depan mobil," ungkap Benny. [eta]