WahanaNews.co, Pasuruan - Dua pesawat milik TNI AU, yakni EMB-314 Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103, mengalami kecelakaan di wilayah Watu Gede, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (16/11/2023) siang kemarin.
Informasi yang diterima menunjukkan bahwa kedua pesawat tersebut berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Baca Juga:
3 Jenazah Korban Pesawat yang Jatuh di Tangsel dalam Kondisi Utuh
Beberapa warga Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan menjadi saksi ketika dua pesawat itu mengalami kecelakaan. Satu pesawat menghantam bukit atau blok Watugedek, di Desa Keduwung, dekat ladang warga.
Sementara pesawat lainnya jatuh di Gunung Kundi, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.
Sukastini, seorang warga, menjelaskan bahwa saat peristiwa terjadi, dirinya dan masyarakat lainnya tengah sibuk beraktivitas di ladang. Kejadian ini diperparah dengan suasana Desa Keduwung yang tertutup kabut, sementara cuaca mendung kehitaman.
Baca Juga:
Pesawat Jatuh di BSD, KNKT: Pilot Ingin Mendarat Darurat, tapi Kena Pohon
"Saya melihat ada dua pesawat dari arah utara. Tapi anehnya, pesawat itu terbang rendah," kata Sukastini, melansir Tribun Jatim, Jumat (17/11/2023).
Sukastini melanjutkan, kemudian dia mendengar suara gemuruh.
Tak lama, insiden kecelakaan terjadi. Satu pesawat jatuh ke area Gunung Kundi, Kecamatan Lumbang.
Satu pesawat melaju dan menghantam bukit Watugedek, di Desa Keduwung.
"Satu pesawat menuju ke arah saya. Saya kebetulan sedang memotong kayu bakar di bukit. Saya pun berlari menyelamatkan diri sembari menangis," terangnya.
Suami Sukastini, Ponjoyo, mengindikasikan bahwa waktu antara jatuhnya kedua pesawat tersebut hanya berselang sekitar 2 menit. Ponjoyo juga mendengar suara ledakan.
"Selisih waktu antara kedua pesawat itu tidak lama, sekitar 2 menit. Awalnya, satu pesawat menabrak bukit Watugedek. Kemudian terdengar ledakan dari pesawat yang jatuh di area Lumbang," ungkapnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]