Dalam penanganan yang mengakibatkan meninggalnya dokter Sunardi, kata Bambang, prosedur yang dilakukan Densus 88 sudah benar.
"Petugas Densus sudah menerapkan protap dengan menggunakan pengaman berupa rompi polisi sejak awal proses penangkapan yang dilanjutkan berbagai urutan prosedur selanjutnya," tandasnya.
Baca Juga:
2 Teroris Afiliasi JAD dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Bima NTB
"Jadi semua sudah sesuai prosedur. Kemudian terjadi accident karena seharusnya tidak seperti itu. Hal tersebut terjadi karena dr Sunardi tidak mau diberhentikan," imbuhnya.
Pacul menambahkan, dalam pertemuan yang diselenggarakan tertutup itu, terungkap bahwa keterlibatan Sunardi dalam jaringan terorisme terbukti dengan jelas.
"Kalau Sunardi sebagai orang yang terlibat dalam jaringan terorisme, tadi sudah clear, sudah terbukti," tandasnya.
Baca Juga:
Sebar Ancaman Teror saat Kedatangan Paus, Densus 88 Usut Motif 7 Pelaku
Komisi III, lanjut Pacul, sangat menyayangkan terjadinya insiden yang mengakibatkan dr Sunardi meninggal.
Untuk itu pihaknya mengucapkan duka cita kepada keluarga.
"Semua bukan kesalahan prosedur tetapi kemudian terjadi accident akibat yang bersangkutan tidak mau diberhentikan," terangnya.