WahanaNews.co, Jakarta - Insiden kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan tanah dan sepeda motor di Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, memicu amarah warga.
Massa yang tak terkendali emosi diduga membakar truk muatan tanah tersebut. Rekaman peristiwa itu pun viral di media sosial. Polisi berhasil menangkap sopir truk berinisial DWA.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pengemudi Truk Ugal-ugalan di Tangerang Bukan Sopir Tapi Kernet
Melansir CNN Indonesia, Sabtu (9/11/2024) merangkum sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut
Kronologi kecelakaan
Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho menjelaskan insiden kecelakaan itu bermula saat truk yang dikemudikan DWA melaju dari arah Kosambi menuju arah Teluknaga melintas di Jalan Raya Salembaran.
Baca Juga:
Aksi Koboi Pengemudi Pajero Pamer Senpi di Jaktim, Kini Diusut Polisi
Kemudian di lokasi kejadian, melintas sepeda motor yang dikendarai seorang wanita berinisial SD (20) berboncengan dengan korban anak ANP (9).
Pengemudi motor berusaha mendahului truk dari sebelah kiri, lalu terjatuh diduga karena jarak pandang tak bebas dan tidak tersedia ruang yang cukup. Anak yang dibonceng pun terjatuh masuk kolong truk.
"Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP (anak) terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut," kata Zain.
Ia menyebut korban ANP mengalami luka yang cukup serius di bagian kaki dan langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapat perawatan medis.
Sopir tersangka dan positif narkoba
Polisi telah menetapkan sopir truk tersebut sebagai tersangka.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto mengatakan penetapan tersangka dilakukan lantaran pengemudi truk dinilai telah lalai dalam berkendara hingga menimbulkan korban.
"Jadi pengemudi sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kelalaiannya yang menyebabkan korban," ujarnya kepada wartawan di lokasi, dikutip Jumat (8/11).
Wiyoto mengatakan hasil tes urine terhadap pengemudi truk, positif narkotika. Pelaku terbukti dalam kondisi mengkonsumsi narkoba saat membawa truk tersebut.
"Saya perintahkan untuk lakukan cek urine ternyata positif urinenya mengandung amphetamin," katanya.
Wakapolres jadi korban
Wakapolres Metro Tangerang Kota AKBP Yolanda Evalyn menjadi korban lemparan batu oleh warga yang marah insiden kecelakaan.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto mengatakan Evalyn terkena lemparan batu ketika sedang mencoba mengendalikan situasi yang mulai memanas.
"Saat itu situasi sedang memanas. Wakapolres kita jadi korban lemparan anarkis dari warga saat itu," kata dia.
Wiyoto menjelaskan akibat insiden itu Evalyn mengalami luka di bagian kepala dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kesepakatan truk tidak melintas
Wiyoto memastikan pasca dialog antara pihak kepolisian, pemda serta masyarakat setempat, situasi telah berangsur kondusif dan kembali normal.
Dalam pertemuan itu, kata dia, telah disepakati selama tiga hari ke depan tidak akan ada lagi kendaraan truk yang melintas sebagai bentuk empati dan masa berkabung bagi korban.
"Telah disepakati keinginan warga kalau tiga hari ke depan masa berkabung tidak ada truk yang melintas untuk memberikan empati. Kepada korban tadi juga kita berikan pengobatan," katanya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]