WAHANANEWS.CO, Jakarta - Fakta baru mencuat dalam penyelidikan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, yang ditemukan meninggal di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Setelah dua pekan proses penyelidikan berjalan, pihak kepolisian akhirnya mengungkap kondisi mengenaskan jasad korban saat ditemukan.
Baca Juga:
Sidik Jari di Lakban, Ponsel Hilang, Kematian Diplomat Kemlu Masih Misteri
Pada Jumat (25/7/2025), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkap bahwa korban ditemukan dalam posisi tergeletak di tempat tidur dengan wajah tertutup plastik dan terlilit lakban berwarna kuning.
“Korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup plastik, kemudian terlilit lakban berwarna kuning di tempat tidurnya, kemudian tertutup selimut. Korban di atas tempat tidurnya ditemukan dengan menggunakan kaos dan celana pendek,” ujar Ade Ary kepada wartawan.
Temuan baru ini memunculkan pertanyaan publik, termasuk dari kalangan pakar. Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menyayangkan sikap polisi yang tidak segera membeberkan temuan penting tersebut sejak awal.
Baca Juga:
Diplomat yang Tewas di Indekos, Sebelumnya Terekam di Rooftop Lantai 12 Gedung Kemlu
Menurutnya, fakta adanya plastik dan lakban di wajah korban seharusnya sudah cukup kuat untuk mendukung dugaan bunuh diri, bukan teori lain yang sempat beredar.
“Kalau misalnya ada lakban dan juga plastik, maka indikasi bunuh dirinya menjadi kuat ya. Jadi kita tidak usah lagi melihat ke teori ketiga, yakni teori fetis. Tapi cukup dengan teori bunuh diri saja,” ujar Adrianus.
Selain kondisi fisik korban saat ditemukan, polisi juga menyelidiki aktivitas terakhir Arya Daru sebelum meninggal.
Disebutkan bahwa almarhum sempat mendatangi tiga lokasi: pertama, kantor Kementerian Luar Negeri di Jalan Taman Pejambon, Senen, Jakarta Pusat, baik pada pagi maupun malam hari. Bahkan, Daru sempat naik ke lantai 12 gedung tersebut.
Lokasi kedua adalah pusat perbelanjaan di Jalan MH Thamrin dekat Bundaran HI. Dan yang ketiga, indekos tempat ia ditemukan meninggal dunia.
Saat ini, penyelidikan masih terus berlanjut. Sebanyak 15 orang saksi telah diperiksa.
Di samping menunggu hasil analisis toksikologi, tim penyidik yang melibatkan berbagai ahli juga tengah melakukan digital forensik terhadap perangkat elektronik serta rekam jejak digital Arya Daru untuk menelusuri kemungkinan motif di balik kematiannya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]