"The report number one. Laporan kedua, saya sampaikan, Gubernur Jakarta akan selalu dapat perhatian. Aneh kalau kita bilang aku kaget dapat perhatian. Tidak, Gubernur Jakarta itu selalu mendapat perhatian," ujar Anies.
Pada waktu itu, Anies mengatakan tidak akan memotong pencalonan dan proses kampanye Prabowo.
Baca Juga:
Ferdinand Hutahaean Suruh Anies Baswedan Diam!
Atas komitmen itu, siapapun yang menemui, berdiskusi, dan menawarkan soal pencapresan, Anies menolak.
"Tidak ada yang tahu, kecuali saya dan pak Prabowo. Tidak ada yang tahu. Yang lain dengar ceritanya aja. Tapi, memang tawaran-tawaran untuk maju itu berdatangan. Tapi saya selalu katakan pada semua, meskipun tidak ada saksi, dalam pertemuan itu tapi kata-kata saya diingat oleh pak Prabowo dan diketahui tentu oleh banyak orang," tambahnya.
"Saya sampaikan kepada semua, saya pegang itu. Jadi, ketika ada yang datang mendiskusikan, saya sampaikan selama ada pak Prabowo saya tidak mau memikirkan," sambungnya.
Baca Juga:
Divonis 6 Bulan Penjara, Ferdinand Hutahean Masih Pikir-pikir
Adapun yang datang mendiskusikan dan mengajak untuk menjadi calon Presiden waktu itu, Anies bungkam dan enggan menyebut nama partainya.
Tapi, dia menyebut, semua partai.
Saat itu, bukan hanya partai yang mengajak Anies berdiskusi soal pengajuan diri menjadi Capres.