WahanaNews.co | Terdakwa kasus dugaan ujaran kebencian bermuatan SARA Ferdinand Hutahaean dipastikan menjalani sidang pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (5/4).
"Untuk sidang di Pengadilan Jakarta Pusat dengan agenda dari jaksa, tuntutan," kata kuasa hukum Ferdinand, Ronny Hutahaean saat dihubungi, Selasa (5/4).
Baca Juga:
Saat Saka Tatal Jalani Ritual Sumpah Pocong, Iptu Rudiana Tidak Hadir
Terhadap tuntutan nanti, Ronny berharap penuntut umum dalam memberikan hukuman sesuai dengan fakta pada persidangan untuk kemudian menjadi pertimbangan majelis hakim dalam memberikan vonis.
"Ya semoga tuntutan mempertimbangkan dan memperhatikan fakta-fakta persidangan harapan dan doa kami sebagai kuasa hukum," tuturnya.
Dalam perkara ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah mendakwa Ferdinand melakukan ujaran kebencian yang bermuatan SARA di media sosial dan juga melanggar tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Baca Juga:
Sidang Eksepsi Soal Pasar Kranji Bikin Kuasa Hukum IH Keberatan, Ini Alasannya
"Terdakwa Ferdinand Hutahaean dilaporkan atas tindakan penyebaran berita bohong dan menyampaikan ujaran kebencian terhadap suatu golongan atau agama yang dianut di Indonesia," kata JPU dalam sidang perdana pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (15/2) lalu.
Jaksa menilai unggahan Ferdinand di media sosial Twitter, dapat menyebabkan terjadinya keonaran dan keresahan di tengah masyarakat. Sehingga, JPU mendakwa terdakwa Ferdinand Hutahaean pada Pasal Primer, dengan Pasal 14 Ayat (1) Undang- undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Kemudian subsidair Pasal 14 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana atau Kedua Pasal 45A Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).