WahanaNews.co, Surakarta - Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 meyakini kesiapan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, untuk mengikuti debat Pilpres 2024.
Hal ini muncul sebagai tanggapan terhadap komentar jenaka yang dilontarkan oleh Gibran terkait fasilitas SMK di Surakarta yang dianggap belum modern.
Baca Juga:
Dorong IKN Mandiri Energi, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Transfer Teknologi Hidro dari Tajikistan
Ganjar menganggap sentilan tersebut sebagai satu dari sekian banyak bukti bahwa Gibran memiliki persiapannya untuk mengikuti debat Pilpres 2024.
Sentilan itu dianggap Ganjar sebagai salah satu bukti Gibran memiliki bekal menghadapi debat.
"Agak fitnah yang mengatakan Beliau tidak siap debat. Beliau siap, punya catatan," kata eks Gubernur Jawa Tengah itu selepas berkunjung ke Pasar Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, melansir Kompas.com, Kamis (7/11/2023).
Baca Juga:
Arnod Sihite Dorong INKOP TKBM Jadi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan
"Saya senang Beliau memberi catatan, jadi ini sangat bagus sekali buat saya. Kelihatan sekali kalau Beliau pun siap debat begitu ya," ujar Ganjar.
Sentilan tersebut sebelumnya dilontarkan oleh Gibran dalam suatu percakapan di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Tangerang, pada Minggu lalu, sebagai tanggapan terhadap pertanyaan seorang santriwati.
Dalam dialog di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, seorang santriwati mengeluhkan ketidaksesuaian teknologi yang ada di pondok pesantren dengan perkembangan zaman.
Gibran kemudian menjelaskan riwayat kerjanya di Surakarta, tempat yang dipimpinnya, dan dalam penjelasannya tersebut, ia menyentil mengenai tanggung jawab Ganjar sebagai gubernur pada saat itu.
"Sebenarnya SMK tuh bukan ranahnya wali kota sih, tetapi ranahnya gubernur. Tapi karena ya keadaannya kurang baik, kami memberanikan diri. Mohon maaf, komputernya masih jadul, atau alat-alatnya itu masih sangat tidak terupdate. Ini kita update semuanya," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
Ia kemudian mengungkit pembentukan konsorsium dengan menggandeng beberapa perusahaan besar guna mengawal perbaikan SMK agar sejalan dengan perkembangan dunia industri.
Beberapa fasilitas di SMK pun diganti dengan piranti terbaru. Ia juga mengeklaim, kurikulum SMK disesuaikan dengan memperhatikan masukan pelaku industri.
"Jadi anak-anak apa yang dipelajari di sekolah itu benar-benar bisa terpakai di dunia kerja, entah itu komputer, mesin CNC, kemarin kami banyak yang kami perbarui. Gurunya juga kami upgrade," ucap dia.
Ganjar mengaku tak masalah dengan sentilan Gibran.
"(Fasilitas) jadul saja bisa menghasilkan tenaga kerja siap pakai ya. Apalagi modern," kata dia.
Di sisi lain, Ganjar pun menyampaikan apresiasinya terkait sumbangsih Gibran dalam konsorsium yang dibuat bersama untuk meremajakan sejumlah fasilitas SMK di Surakarta.
"Kebetulan ketika konsorsium itu dibuat saya ikut bareng beliau. Saya dan Mas Gibran bareng untuk menyusun itu dan beliau orang sangat kreatif. Hebat," ujar Ganjar.
"Jadi, (Gibran merupakan) anak muda penuh dengan kreativitas gitu, ya dan untuk bisa membantu siapa pun tanpa harus melihat soal kewenangan. Hebat," kata dia.
Sebelumnya, muncul isu bahwa Gibran tidak siap menghadapi debat Pilpres 2024, terutama setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merencanakan pembuatan format baru untuk debat calon wakil presiden, yang melibatkan kedua calon sekaligus.
Format ini dirancang oleh KPU RI dan kemudian mendapatkan persetujuan dari dua tim sukses yang ikut dalam rapat koordinasi pada tanggal 29 November 2023, yaitu Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Masyarakat menghubungkan kebijakan ini dengan ketidaksiapan Gibran, yang dikenal seringkali kurang aktif dalam berbicara dan kerap absen dalam undangan diskusi atau dialog terbuka yang melibatkan calon presiden atau calon wakil presiden.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]