Nusron Wahid menegaskan bahwa jika Prabowo Gibran menang dalam Pilpres, semua tokoh yang saat ini berseberangan, termasuk Megawati, Ganjar, Mahfud, Anies, dan Gus Imin, akan diundang untuk rekonsiliasi.
Ia menekankan bahwa tidak akan ada tindakan apapun terhadap mereka, sebaliknya, mereka akan diajak untuk bekerja sama dalam membangun bangsa.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Nusron Wahid menyatakan bahwa Pilpres ini hanyalah sebuah kompetisi, dan setelahnya, Indonesia harus bersatu kembali untuk bersama-sama membangun negara ini.
“Pak Prabowo dan Mas Gibran sadar, untuk membangun Indonesia tidak bisa sendirian, tapi butuh kebersamaan antar semua elemen bangsa. Apalagi di pihak sebelah, di partai sebelah, kan juga merupakan putra-putra terbaik bangsa.” lanjutnya.
Terkait dengan pernyataan Guntur Soekarno Putra, Nusron mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
“Itu hak beliau sebagai pribadi dan ini zaman demokrasi. Apakah pernyatan yang menyebut Presiden Jokowi itu berlebihan apa tidak, apakah pas atau tidak, biarkan rakyat Indonesia yang menilai, rakyat kita sudah cerdas kok. Kita (Prabowo Gibran) fokus pada upaya pemenangan satu putaran saja.” jelasnya.
Namun Nusron menekankan bahwa rakyat Indonesia saat ini sangat mencintai Presiden Jokowi. Hal itu terlihat baik dalam data survei maupun dari fakta-fakta yang dia temui di lapangan.
“Rakyat sangat mencintai Pak Jokowi, kepuasannya mencapai 75-80 persen. Artinya bahkan yang memilih paslon lain pun ada yang cinta terhadap Pak Jokowi. Dan kemanapun Pak Jokowi berkunjung disambut meriah oleh rakyat.” jelasnya.