WahanaNews.co | Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap 20 Mei diharapkan dapat menjadi momentum lahirnya pergerakan melawan paham intoleransi, ekstremisme dan radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo.
Baca Juga:
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto Pimpin Upacara Hari Kesehatan Nasional
"Pentingnya kesadaran bersama untuk membentuk gerakan nasional yang dapat mematahkan segala bentuk ideologi anti-Pancasila, termasuk sikap serta ujaran kebencian, agar jangan mendapatkan tempat di ruang publik," kata Antonius Benny Susetyo atau yang lebih dikenal Romo Benny di Jakarta, Kamis.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dikatakannya sebagai respon atas maraknya ancaman paham intoleransi, ekstremisme dan radikalisme yang kerap kali berusaha menggoyahkan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang luhur.
Menurut dia, dibutuhkan gerakan nasional guna mempersempit gerak kelompok intoleran, ekstrem dan radikal agar tidak berkembang lebih jauh.
Baca Juga:
Pj Bupati Bone Bolango Sebut Transformasi Kesehatan Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045
"Kita harus punya sikap politik yang sama bahwa radikalisme, intoleransi, fanatisme, dan terorisme merupakan musuh kita bersama, karena menghancurkan martabat kemanusiaan, dan mengingkari Pancasila. Jadi dengan mempersempit ruang gerak mereka," ucap pria yang akrab disapa Romo Benny ini.
Pasalnya, dengan sikap politik yang sama maka masyarakat akan cenderung tidak merespon serta tidak mengikuti segala bentuk kampanye maupun tawaran dari kelompok radikal. Namun, justru masyarakat akan cenderung secara aktif mengkampanyekan kehidupan yang aman, damai dan toleran sebagaimana agama menjadi rahmat bangsa bangsa.
"Sehingga paham-paham itu akan hilang dengan sendirinya jika masyarakat tidak merespon dan mengucilkan mereka," tutur Romo Benny.