Suyawijaya mengimbau agar semua pihak menjaga situasi politik jelang pemilu 2024 dengan bicara dengan fakta. Dia meminta semua pihak mengedepankan visi-misi.
"Sebaiknya dalam situasi politik menjelang Pemilu 2024, kami imbau para elite untuk menjaga kondusifitas keadaan supaya tidak memperkeruh suasana. Berbicara dengan fakta adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Mari ajak masyarakat membicarakan tentang visi misi dan mau dibawa kemana Indonesia ke depan," ujarnya.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
Hal senada disampaikan, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali heran dengan isu presiden 3 periode yang kembali muncul. Ahmad Ali mengatakan tidak pernah mendengar Presiden Jokowi meminta 3 periode.
Ali awalnya bercerita isu itu muncul pertama kali pada 2019 dan langsung ditepis oleh Jokowi. Dia lantas mengingatkan pernyataan Jokowi yang bilang isu tersebut menampar mukanya.
"Ketika saya masih jadi Ketua Fraksi di DPR dan Waketum Partai NasDem, sampai hari ini itu nggak pernah mendengarkan itu, dan bahkan yang saya ingat betul kader NasDem yang menggulirkan itu 2019, itu langsung tegas ditepis (Jokowi). Kalau dari saya, nggak pernah mendengarkan," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Pak Jokowi menanggapi secara spontan bahwa beliau sadar ini produk reformasi kemudian, kedua ada partai yang menawar-nawarkan, 'cari muka padahal saya sudah punya muka, menampar muka saya', itu bagian statement Pak Jokowi ketika ditawarkan 3 periode itu," lanjutnya.
Setelah redup pada 2019, isu itu muncul lagi pada 2022. Ali menilai isu itu hanya digaungkan oleh pihak yang mencari perhatian, padahal di satu sisi Jokowi sudah membantah. Ali mengatakan, jika Jokowi mau, bisa saja 3 periode terealisasi.
"Kemudian itu meredup dan 2022 muncul lagi, diinisiasi salah satunya Bahlil kalau tidak salah, jadi peristiwa 2019 terulang lagi, sehingga saya menilai itu bentuk upaya orang tertentu untuk cari perhatian ke Pak Jokowi. Kalaupun Pak Jokowi mau, itu tidak terlalu sulit menurut saya," ujarnya.