WahanaNews.co, Jakarta - Politikus senior Hinca Pandjaitan meraih popularitas yang signifikan sejak diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada Mei 2015.
Lahir di Asahan, Sumatera Utara, Hinca memiliki latar belakang yang kaya dalam bidang politik, hukum, maupun pendidikan.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi di Blok Rokan, Hinca Antar Berkas Rahasia ke Kejati Riau
Sebelum menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI, Hinca telah mengemban berbagai posisi di Partai Demokrat, termasuk sebagai Ketua DPP Divisi Komunikasi Publik.
Sebagai bagian dari komite konvensi penjaringan calon presiden Partai Demokrat, Hinca memainkan peran penting dalam pembentukan arah partai.
Selain karier politiknya, Hinca juga dikenal di dunia sepakbola, terutama melalui peran kepengurusan PSSI beberapa tahun yang lalu.
Baca Juga:
Lolos ke Senayan di Pemilu 2024, Hinca Pandjaitan Sampaikan Terimakasih
Pada Kongres Luar Biasa PSSI di Surabaya 18 April 2015, Hinca menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dan memimpin langkah-langkah penting, termasuk diskualifikasi PSS Sleman dan PSIS Semarang di babak 8 besar Divisi Utama karena pengaturan skor.
Sebagai sosok yang memiliki ketertarikan tinggi pada dunia hukum dan olah raga, Hinca yang merupakan Direktur Indonesia Lex Sportiva Instituta, Jakarta ini membeberkan irisan antara Hukum dengan olah raga.
Menurutnya, ketika menggeluti bidang olahraga, ia tak tak hanya belajar teknis olah raga seperti cara menendang bola. Ia juga sekaligus mempelajari filosofinya.
"Prinsip-prinsip hukum yakni respect, justice, dan fairness, berlaku juga sebagai prinsip olah raga. Saya menekuni Hukum Tata Negara, di mana tata negara sebagai konsep yang menggerakkan konsep bernegara untuk memajukan kesejahteraan umum. Saya melihat sport, contohnya sepak bola, mampu menjadi penggerak dan pembangun negara. Tak hanya dunia perbankan yang mampu menghasilkan uang cepat, sport juga bisa,” tuturnya.
Pengabdian di Bidang Hukum dan Pendidikan
Hinca Pandjaitan adalah alumnus Universitas HKBP Nommensen dengan gelar Hukum Tata Negara dan melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Padjadjaran.
Tahun 2028, Hinca meraih gelar doktor Hukum dari Universitas Pelita Harapan.
Keahlian analisis dampak lingkungan (Amdal) dari Universitas Gadjah Mada dan keahlian Cyber Crime bersertifikat ACCS dari STIMIK Perbanas, Jakarta, menandai kompetensi luasnya.
Sebagai seorang advokat dan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia, Hinca juga memiliki pengalaman mengajar di berbagai lembaga pendidikan, termasuk sebagai guru di SMK Santa Maria 2 Bandung dan asisten dosen di Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen.
Selebihnya, dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Komisi III DPR RI, Hinca dikenal sebagai sosok yang selalu mengedepankan keadilan.
Pada pembahasan anggaran Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial tahun 2023 lalu, ia menekankan perlunya menjaga proses berorientasi pada tegaknya keadilan, yang harus tercermin dalam pelayanan kepada warga negara pencari keadilan.
Hinca Panjaitan juga aktif dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan mengembangkan tanaman nilam, bawang merah, vanili, peternakan ikan lele, dan peternakan modern kambing di beberapa kabupaten Sumatera Utara, ia berkontribusi pada pembangunan ekonomi petani dan menciptakan "Lumbung Hasil Tani" untuk menampung panen mereka.
Figur Berdedikasi untuk Sumut
Menariknya, Hinca Pandjaitan kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI untuk Dapil Sumut 3 pada Pemilu 2024.
Dengan pengalaman dan komitmennya yang luas, ia berharap dapat terus mewakili dan melayani masyarakat Sumatera Utara dengan baik.
Dapil Sumut 3 yang terdiri 10 Kabupaten Kota -- yakni Kota Binjai, Langkat, Pematangsiantar, Simalungun, Asahan, Batu Bara, Tanjung Balai, Karo, Dairi dan Pakpak Barat -- dengan jumlah pemilih sekitar 3 jutaan, menjadi panggung perjuangannya.
Alhasil, Hinca Pandjaitan, dengan jejak karier yang cemerlang dan komitmennya pada keadilan dan ketahanan pangan, menjadi salah satu calon yang patut diperhitungkan pada Pemilu 2024.
Kiprahnya yang mencakup politik, sepakbola, hukum, dan ketahanan pangan menjadikannya figur yang berpengaruh dan berdedikasi untuk kemajuan Sumatera Utara.
Riwayat Karir Hinca Pandjaitan:
- Asisten Dosen Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan (1987-1999)
- Guru SMK Santa Maria 2 Bandung (1989-1992)
- Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas, Medan (1992-1993)
- Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Jakarta (1993-1999)
- Visiting Fellow pada Universitas Griffith, Queensland, Australia (1997)
- Legal Consultan PT Datakom Asia (1998-2001)
- Wakil Ketua Umum PSSI (2015-2016)
- Pejabat Sementara Ketua umum PSSI (2016)
- Ketua DPP Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat
- Anggota Komite Konvensi Penjaringan Calon Presiden Partai Demokrat
- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (2015-Sekarang)
- Anggota DPR-RI (2019-Sekarang).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]