Dengan demikian, elektabilitas Prabowo-Gibran dapat mencapai 43,5 persen, Ganjar-Mahfud 33,3 persen, dan Anies-Muhaimin 23,2 persen.
"Dengan data ini, bisa ada potensi pilpres satu putaran," katanya.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Berdasarkan survei telepon oleh PatraData pada tanggal 25—30 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran juga unggul dengan nilai cukup tinggi, yakni sebesar 43,9 persen.
Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 26,9 persen dan Anies-Muhaimin 18,1 persen.
Survei tatap muka oleh Populi Center pada tanggal 29 Oktober—5 November 2023 juga menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan 43,2 persen, Ganjar-Mahfud 23 persen, dan Anies-Muhaimin 22,3 persen.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Qodari menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran juga unggul dalam survei telepon SMRC pada tanggal 31 Desember—3 November 2023 yang telah beredar di berbagai media dengan nilai 45,3 persen. Sementara itu, Ganjar-Mahfud 22,9 persen dan Anies-Muhaimin 19 persen.
Dari data ini, kata dia, kelihatannya ada perkembangan ke arah kenaikan suara Prabowo-Gibran pascadeklarasi Gibran sebagai cawapres.
"Data saya, Prabowo-Gibran selisih 8 persen dengan Ganjar-Mahfud. Geser ke Populi Center dan SMRC yang datanya diambil pada bulan November, selisihnya melebar menjadi 20-an persen," katanya.