"Tadi saya di jalan menelepon Ketum. Tapi pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," kata Sahroni kepada wartawan di Bareskrim Polri, kemarin.
"Jadi saya nih sebenarnya sudah siap melaporkan tapi tadi perintah Ketum untuk tidak boleh melaporkan. Kebetulan tadi pak Anies juga WA (WhatsApp) saya untuk meminta juga hal yang sama. Pak Anies pengen fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan strategi pemenangan capres 2024," imbuhnya.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
NasDem soroti kekecewaan Demokrat imbas 'kepedean'
Sahroni selanjutnya juga ikut mengomentari kekecewaan Partai Demokrat terhadap Anies imbas AHY yang menurutnya terlalu percaya diri alias pede akan menjadi cawapres di Pilpres 2024.
Sahroni mengatakan ketika belum ada perjanjian tertulis antara partai koalisi bahwa AHY akan mendampingi Anies sebagai cawapres seharusnya Partai Demokrat tak terlalu percaya diri.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
"Kalau belum ada tanda tangan kedua belah pihak atau ketiga partai koalisi, secara resmi memilih cawapres. Mestinya juga jangan kepedean," kata Sahroni.
NasDem tetap pakai narasi perubahan
Sahroni juga menegaskan NasDem akan tetap menggunakan narasi 'perubahan' dengan mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Menurut Sahroni, narasi perubahan sejak awal digagas NasDem saat berkoalisi dengan PKS dan Demokrat.