WahanaNews.co, Jakarta - KPU menetapkan 11 orang pakar sebagai panelis untuk debat pertama calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024.
Kesebelas ahli ini akan merumuskan pertanyaan yang berkaitan dengan pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga kepada para kandidat. Siapa saja mereka?
Baca Juga:
Mahkamah Agung Kabulkan Gugatan Abdul Faris Umlati, ARUS Terus Melaju
August Mellaz, Komisioner KPU RI, menyatakan, "Panelis tersebut telah mengonfirmasi dan menunjukkan kesediaan mereka untuk menjadi panelis pada debat pertama."
Kesebelas panelis ini berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Melansir Detik pada Minggu (10/12/2023), berikut adalah profil dari sebelas panelis untuk debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden:
Baca Juga:
Debat Terakhir Pilgub Sultra 2024 Fokus pada Isu Lingkungan
Prof Bayu Dwi Anggono
Profesor Bayu Dwi Anggono, Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej), mencapai prestasi sebagai salah satu profesor hukum termuda di Indonesia pada usia 39 tahun.
Gelar profesor tersebut diperolehnya di Bidang Ilmu Perundang-undangan.
Pendidikan sarjana Profesor Bayu ditempuh di FH Unej, sementara jenjang S2 dan S3 diselesaikannya di Universitas Indonesia (UI).
Karya tulis dan pandangan Profesor Bayu sering kali muncul di berbagai media nasional.
Sebagai Dekan, ia berhasil meningkatkan prestasi almamaternya, termasuk meraih berbagai penghargaan, salah satunya WBK dari Kemenristek Dikti.
Tak hanya sebagai Dekan, Profesor Bayu juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN).
Asosiasi ini merupakan wadah bagi ribuan pengajar hukum dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Dr Agus Riewanto
Dr. Agus Riewanto, lulusan dari UNS Solo, telah dipilih oleh KPU RI sebagai salah satu panelis.
Ahli hukum tata negara ini memiliki pengalaman yang luas di dunia akademis dan sering diundang sebagai ahli di berbagai lembaga, termasuk Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA), dan berbagai forum ilmiah.
Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari dua perguruan tinggi, yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta dan Universitas Muhammadiyah Yogjakarta.
Selain itu, Agus juga menduduki posisi sebagai Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) di FH UNS sejak tahun 2018.
Pengalaman lainnya mencakup keterlibatannya dalam dunia kepemiluan sebagai Ketua KPU Sragen pada periode 2008-2013.
Prof Susi Dwi Harijanti
Profesor Susi Dwi Harijanti, seorang Guru Besar di Universitas Padjadjaran (Unpadj) Bandung, juga terpilih sebagai panelis.
Selain berkecimpung di dunia akademis Unpadj, Profesor Susi juga menjadi dosen tamu di berbagai perguruan tinggi.
Penting dicatat bahwa Profesor Susi pernah menjadi salah satu pelapor terhadap pelanggaran kode etik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman.
Akibatnya, Anwar Usman dicopot dari jabatannya sebagai Ketua MK karena terbukti melakukan pelanggaran berat, yaitu turut serta dalam memutuskan putusan syarat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), yang mengakibatkan konflik kepentingan karena keponakannya, Gibran Rakabuming, dapat menjadi cawapres berdasarkan putusan MK tersebut.
Khairul Fahmi
Dari Sumatera Barat (Sumbar), pakar hukum Universitas Andalas, Khairul Fahmi bergabung dengan panelis.
Selain sebagai dosen, Khairul Fahmi juga pernah menjadi anggota KPU Agam pada 2007-2008. Fahmi juga tercatat sebagai advokat.
Prof Lita Tyesta
Ahli hukum tata negara dari Universitas Diponegoro (Undip) Prof Lita Tyesta juga menjadi salah satu panelis. Seperti dengan Prof Bayu, Prof Lita juga merupakan guru besar di bidang Ilmu Perundang-undangan.
Wawan Mas'udi
Di isu politik dan pemerintahan, ada ahli politik dari UGM, Wawan Mas'udi.
Wawan saat ini juga dipercaya sebagai Dekan Fisipol UGM.
Wawan meraih S1 dari UGM dan S2 dari University of Adger, Norwegia dan gelar PhD diraihnya dari University of Melbourne, Australia.
Sebagai seorang akademisi ia dikenal dengan kepakaran dalam hal Kebijakan Publik, Welfarisme, Sistem dan Institusi-institusi Pemerintahan.
Mada Sukmajati
Kolega Wawan, Mada Sukmajati menyelesaikan S1 di UGM. Adapun gelar master Mada dari National Graduate Institute for Policy Studies di Tokyo, Jepang dan S3 di Heidelberg University di Jerman.
Salah satu buku karyanya adalah Politik Uang di Indonesia: Pola Patronase dan Jaringan Klientelisme pada Pileg 2014.
Gun Gun Heryanto
Bergabung menjadi panelis di isu ini, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto.
Nama Gun Gun sempat ramai menghiasi media saat menjadi pengamat politik pada Pemilu 2014, Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019.
Rudi Rohi
Di isu ini, ada juga ahli politik dari Universitas Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rudi Rohi. Rudi meraih gelar S3 dari Fisipol UGM.
Ahmad Taufan Damanik
Untuk isu HAM dan kerukunan warga, KPU menghadirkan panelis mantan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
Ahmad Taufan Damanik sehari-hari adalah dosen Ilmu Politik di FISIP Universtas Sumatera Utara (USU). Gelar S2-nya didapat dari University of Essex, Inggris.
Selain mengajar, Taufan juga aktif sebagai konsultan penanganan anak korban konflik di Aceh, Kalimantan hingga Timor Leste.
Dia juga pernah menjadi komisioner untuk ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children.
Prof Al Makin
Adapun Prof Al Makin, merupakan pemikir Islam yang sudah dikenal luas.
Tulisan Prof Al Makin sudah tersebar di berbagai negara. Prof Al Makin juga merupakan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga dan Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020-2024.
Prof Al Makin mengusulkan pendidikan keragaman bagi warga Indonesia sejak dini tentang budaya, tradisi dan iman yang berbeda.
Selama ini pendidikan di Indonesia, dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, hanya mengajarkan tradisi iman sendiri-sendiri, tanpa mengenal tradisi, adat, dan iman yang berbeda.
2 Moderator Debat Pertama Capres-Cawapres 2024
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menentukan dua nama moderator untuk debat pertama Pilpres 2024, yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel dari TVRI.
"Kita juga sudah mendapatkan moderator untuk diskusi atau debat pertama capres-cawapres, yaitu Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel," kata Komisioner KPU RI August Mellaz di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2023).
Dua nama itu nantinya akan memandu proses debat pertama.
Debat akan berlangsung selama 120 menit. Berikut adalah profil singkat kedua moderator debat pertama capes dan cawapres untuk Pemilu 2024:
Profil Ardianto Wijaya
Ardianto Wijaya Kusuma dikenal sebagai seorang News Anchor atau Pembawa Acara Berita di TVRI Nasional. Pria yang kerap disapa Jaya ini juga pernah mengawali kariernya di TVRI Jawa Barat.
Dilansir situs Universitas Padjadjaran, Ardianto Wijaya Kusuma pernah menjadi mahasiswa D3 Broadcasting di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad angkatan 2011.
Di Unpad, Ardianto pernah menyabet predikat Putra Padjadjaran, dalam pemilihan Putra Putri Padjadjaran 2013.
Pria kelahiran Banyuwangi, 25 Agustus 1993 ini kemudian melanjutkan program Sarjana Jurnalistik di Universitas Sebelas Maret.
Usai lulus dari pendidikan S1-nya, Ardianto Wijaya melanjutkan kariernya menjadi News Anchor di TVRI Nasional, yang tercatat sudah sejak tahun 2017.
Profil Valerina Daniel
Valerina Daniel, seorang Pembawa Acara Berita di TVRI Nasional, juga dikenal sebagai Penasihat Komunikasi yang memiliki keahlian khusus dalam Urusan Pemerintahan, Media/Hubungan Masyarakat, dan Keberlanjutan.
Menurut informasi dari situs resmi Kedutaan Besar Australia-Indonesia, Valerina adalah alumnus Monash University, Australia, dengan gelar Master of Communications and Media Studies.
Ia sebelumnya memperoleh gelar Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia.
Valerina adalah seorang jurnalis perempuan senior dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidangnya.
Ia memiliki rekam jejak karier yang panjang di berbagai stasiun televisi nasional, termasuk Metro TV, SCTV, BeritaSatu, ANTV, dan TVRI.
KPU telah menetapkan Valerina sebagai moderator untuk debat capres-cawapres Pilpres 2024, bersama dengan 11 panelis lainnya.
Mereka akan berperan dalam tiga debat capres dan dua debat cawapres yang akan diadakan selama Pilpres 2024.
Debat perdana, yang akan membahas pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga, dijadwalkan pada tanggal 12 Desember 2023 di Kantor KPU RI.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]