WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kapolres Teluk Bintuni, Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid menegaskan kesiapannya untuk diperiksa terkait hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, saat melakukan operasi penangkapan anggota TPNPB-OPM.
Iptu Tomi diduga terseret arus saat menyeberangi Sungai Rawara dalam upaya memantau pergerakan Marthen Aikingking, seorang pentolan TPNPB-OPM yang berstatus buronan, pada 18 Desember 2024.
Baca Juga:
Kepala Perwakilan Ombudsman Papua Barat Dilantik, PROJO Papua Barat Daya Siap Mendukung Berkaitan dengan Pelayanan Publik
"Saya siap diperiksa agar semuanya menjadi jelas," ujar AKBP Choiruddin dalam konferensi pers di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Selasa (18/3/2025).
Choiruddin menjelaskan bahwa informasi mengenai insiden ini pertama kali disampaikan oleh komandan batalyon setelah menerima laporan dari anggota Satgas Yonif 642/Kapuas melalui HT satelit.
Upaya pencarian pun dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri dalam dua tahap, yakni pada 18-31 Desember 2024 dan 27 Januari-3 Februari 2025.
Baca Juga:
Korem 182/JO Gelar Upacara Bulanan dan Bacakan Amanat Panglima TNI
Seluruh perkembangan, termasuk kronologi kejadian dan pencarian, telah dilaporkan kepada keluarga, bahkan mertua Iptu Tomi turut serta dalam proses pencarian.
Sebelumnya, istri Iptu Tomi, Riah Tarigan, mengunggah beberapa kejanggalan seputar hilangnya suaminya melalui akun Instagram pribadinya @rubrtarigan.
Ia mempertanyakan perbedaan kronologi yang disampaikan, biaya operasi penangkapan KKB, serta pembatalan helikopter.
Hal ini juga ia sampaikan dalam pertemuan dengan Komisi Hukum DPR RI pada Senin lalu.
Menanggapi tudingan bahwa ibu-ibu Bhayangkari dilarang mengunjungi rumah Iptu Tomi untuk memberikan dukungan kepada Riah Tarigan, Kapolres membantahnya.
"Saya bersumpah, tidak ada yang saya tutupi. Saya sendiri yang memimpin pencarian Tomi karena saya menganggapnya seperti adik saya sendiri," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa lokasi pencarian termasuk zona merah dengan risiko tinggi bentrokan antara TNI-Polri dan KKB, sehingga helikopter swasta tidak diizinkan terlibat.
Polres Teluk Bintuni akhirnya mendapatkan bantuan helikopter dari Satgas Damai Cartenz dan menggunakan drone tempur, meskipun hasilnya belum memuaskan.
Choiruddin juga membantah tudingan bahwa dirinya mengejar kenaikan pangkat ke Kombes Pol.
"Saya tegaskan, saya tidak ambisius mengejar jabatan. Bahkan saya meminta agar serah terima jabatan saya sebagai Kabid Propam Polda Papua Barat Daya ditunda dulu," katanya.
Ia berharap pencarian tahap ketiga akan membuahkan hasil yang memuaskan dan membuka kesempatan bagi jurnalis untuk meliput langsung proses tersebut.
"Saya mengundang rekan-rekan wartawan agar bisa mengonfirmasi langsung kepada publik," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]