Sebanyak 120 delegasi melakukan intervensi yang berasal dari hampir seratus parlemen nasional dan organisasi mitra.
Puan mengatakan, dokumen Deklarasi Nusa Dua memuat berbagai hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan komitmen parlemen dalam mencapai climate neutral tahun 2050 atau sesuai target masing-masing negara.
Baca Juga:
DPR Tunda Proses Capim dan Dewas KPK, Tunggu Pengumuman Kabinet Baru
“Saya ingin mengapresiasi rekan-rekan anggota parlemen yang hadir di ruangan ini untuk komitmen dan kerja bersama dalam semangat solidaritas,” kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
“Saat ini sejarah telah memberikan kesempatan kepada kita, parlemen, sebagai alat sejarah dalam membangun komitmen dan kerja bersama global. Hal ini untuk membangun suatu dunia yang sehat, tentram dan sejahtera,” lanjut Puan.
Mantan Menko PMK tersebut mengajak seluruh anggota parlemen dunia menggunakan IPU sebagai ajang untuk mewariskan dunia yang lebih baik bagi generasi muda. Apalagi, kata Puan, generasi muda sudah banyak meminta pemimpin melakukan aksi nyata.
“Marilah kita gunakan kesempatan ini, agar parlemen dapat mewariskan kepada generasi muda, dunia dengan budaya cinta pada lingkungan hidup, cinta damai, dan cinta pada kemanusiaan,” sebutnya.
“Kita semua memiliki komitmen yang sama. All for one, one for all. Satu dunia yang lebih baik untuk semua orang,” tambah Puan.
Baca Juga:
DPR Restui Pemberhentian Budi Gunawan, Herindra Resmi Jabat Kepala BIN
Selain Deklarasi Nusa Dua, IPU juga menyepakati beberapa Resolusi untuk menjawab tantangan kondisi saat ini. Resolusi di Standing Committee on Peace and Security menekankan kembali pentingnya prinsip-prinsip yang tertuang dalam piagam PBB serta peran parlemen dalam mempromosikan rekonsiliasi, dan stabilitas di wilayah konflik.
Kemudian Resolusi di Standing Committee on Sustainable Development mengajak parlemen untuk terus meningkatkan peran teknologi komunikasi dan informasi di dunia Pendidikan.
“Parlemen, telah menegaskan pentingnya bukan sekedar untuk membuat komitmen, namun melakukan aksi nyata dalam setiap komitmen bersama mengatasi masalah global,” ungkap Puan.
Cucu proklamator Bung Karno itu mengatakan, dunia harus segera melakukan aksi nyata untuk melakukan perubahan. Menurut Puan, langkah kecil akan diikuti dengan langkah-langkah berikutnya yang semakin mendekatkan pada tujuan.
“Kita harus memastikan semua negara menterjemahkan komitmen menjadi aksi nyata di lapangan. Banyak hal yang berkembang dalam berbagai diskusi dan menjadi komitmen kita bersama,” tegasnya.