WahanaNews.co | Irjen Napoleon Bonaparte selaku terdakwa menginginkan kehadiran secara fisik dalam agenda persidangan kasus dugaan kekerasan terhadap M. Kece. Sebab dari itu, sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis ini (17/3) ditunda.
"Saya mohon kepada yang mulia supaya lebih nyaman ke depan, mohon dapat pengadilan ini mengizinkan untuk sidang dari awal sampai sidang selesai untuk offline, menghadirkan kami sebagai terdakwa di pengadilan, termasuk sidang hari ini, Insha Allah semuanya lancar," ujar Napoleon, dalam sidang.
Baca Juga:
Daftar 6 Jenderal Polisi yang Dipenjara, Terbaru ada Irjen Teddy Minahasa
Jenderal bintang dua itu hadir secara virtual dari Lapas Cipinang, Jakarta Timur, pada persidangan kali ini.
Penundaan sidang yang diputuskan Majelis Hakim PN Jaksel juga lantaran kuasa hukum terdakwa, Ahmad Yani, meminta agar kliennya dihadirkan secara langsung.
Hal itu, demi kelancaran komunikasi antara penasihat hukum dengan Napoleon.
Baca Juga:
Lumuri M Kace dengan Tinja, Irjen Napoleon Bonaparte Divonis 5,5 Bulan
"Kami ingin (sidang) tidak online, tetapi offline. Setelah jaksa membacakan dakwaan, majelis hakim akan menanyakan apa terdakwa memahami. Dalam rangka itu, tidak mungkin kami bisa berkomunikasi dengan terdakwa yang nun jauh di sana," ucapnya.
Maka dari itu, Ketua Majelis Hakim, Djuyamto menyampaikan bahwa pihaknya mengabulkan permintaan Napoleon, meskipun kehadiran secara online dan offline merupakan persoalan teknis.
"Sidang ditunda Kamis, 24 Maret 2022, dengan agenda pembacaan dakwaan," tutupnya. [rin]