WAHANANEWS.CO, Jakarta - Teka-teki kematian diplomat muda Arya Daru mulai menemui titik terang setelah penyidik Polda Metro Jaya berhasil mengakses sejumlah data dari laptop milik almarhum yang ditemukan di kamar kosnya.
Arya Daru, lulusan Universitas Gadjah Mada, ditemukan tewas mengenaskan pada Selasa (8/7/2025), dan kematiannya memicu spekulasi liar di masyarakat, mulai dari dugaan pembunuhan hingga dugaan bunuh diri.
Baca Juga:
Misteri Kematian Arya Daru: Polisi Tak Jawab Soal Chat WhatsApp yang Salah Kirim
Salah satu petunjuk penting yang kini menjadi kunci penyelidikan adalah isi laptop Arya yang ternyata terhubung dengan aplikasi WhatsApp dari ponsel yang kini hilang.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, yang mengatakan bahwa WhatsApp dari HP Arya masih aktif di laptop miliknya.
“Kebetulan setelah diperiksa oleh penyidik bahwa WA yang ada di handphone korban dan yang ada di laptop itu connect. Jadi itu agak sedikit membuka dan mempermudah penyelidik dalam melakukan penyelidikan,” ujar Reonald dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu (27/7/2025).
Baca Juga:
Wajah Terlilit Lakban, Polisi Pastikan Kematian Diplomat Arya Daru Tak Libatkan Pihak Lain
Sementara itu, ponsel pribadi Arya Daru yang biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman belum juga ditemukan hingga kini.
Reonald menyatakan bahwa handphone tersebut adalah perangkat yang sangat penting dan aktif digunakan oleh Arya sehari-hari.
“Memang benar ada salah satu device yaitu handphone. Sampai sekarang belum ditemukan oleh penyelidik dan masih dalam pencarian,” jelas Reonald.
Dalam proses penyelidikan, penyidik juga menemukan satu ponsel lainnya milik Arya di lokasi, yang turut diperiksa bersama laptop untuk menggali informasi lebih dalam.
Ketua Harian Kompolnas RI Arief Wicaksono memberikan keterangan tambahan mengenai hilangnya ponsel Arya.
Berdasarkan penyelidikan, perangkat tersebut diduga hilang setelah Arya mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.
"Hilangnya (HP Arya Daru) itu adalah, atau off-nya itu ketika almarhum sudah termonitor, abis belanja di GI, kemudian nyegat taksi. Kemudian meluncur ke kantornya yang bersangkutan di Pejambon (Kemlu)," kata Arief.
Ia menjelaskan, Arya sempat menghubungi sang istri pada pukul 21.00 WIB, sebelum akhirnya perangkat ponselnya tidak lagi terdeteksi sinyal.
CCTV pun mencatat Arya berada di rooftop lantai 12 Gedung Kementerian Luar Negeri selama hampir satu setengah jam pada malam itu.
“Begitu di atas jam 21.00, almarhum termonitor melalui CCTV, waktu naik taksi menuju ke Pejambon, nah di situ sudah tidak nyala lagi handphone-nya,” tambahnya.
Kematian Arya menyisakan banyak tanda tanya. Namun, upaya polisi untuk mengungkap fakta demi fakta dari jejak digital almarhum masih terus dilakukan, dengan harapan misteri ini segera terpecahkan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]