WAHANANEWS.CO, Sragen - Di tengah fenomena gaya hidup mewah para pejabat, sosok Sigit Pamungkas, Bupati Sragen, justru menampilkan potret berbeda yang mengejutkan.
Pemimpin daerah ini memilih tetap tinggal di rumah sederhananya di Dukuh Ngembat, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang.
Baca Juga:
KPU Balikpapan Tunggu Keputusan Pusat untuk Pleno Penetapan Paslon Terpilih Pilkada 2024
Rumahnya berdiri dengan kesahajaan yang mencolok - lantai semen yang belum berkeramik dan dinding bata yang masih polos tanpa pelapis menghiasi sebagian bangunan.
Meski kini menyandang jabatan sebagai orang nomor satu di Sragen, rumah ini tetap menjadi tempat ia menerima dan berkumpul dengan para pendukungnya.
Layaknya rumah penduduk desa pada umumnya, kediaman keluarga Sigit jauh dari kesan mewah.
Baca Juga:
Saksi Bakar Kotak Suara Pilkada di Jambi, Salah Paham dengan KPPS
Walau ruang utama telah berlantai keramik, dapurnya masih setia dengan lantai semen dan tembok tanpa plester.
Kesederhanaan tercermin dari setiap sudut rumah yang bebas dari barang-barang mewah - sebuah bukti nyata konsistensi Sigit dalam menjalani prinsip hidup sederhana meski telah menduduki kursi tertinggi di kabupatennya.
Meskipun sederhana, rumah tersebut tampak bersih dan memiliki halaman luas tanpa pagar. Di teras terdapat kursi panjang yang biasa digunakan untuk menerima tamu.
Bagian samping kiri dan depan rumah masih berupa pekarangan kosong, sementara suasana di sekitar rumah terasa tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Kesederhanaan dan kedekatan Sigit dengan masyarakat semakin terlihat saat ia unggul dalam hitung cepat Pilkada 2024.
Kediaman Sigit Pamungkas di Sragen [WAHANANEWS.CO/Istimewa]
Sehari setelah pencoblosan, warga sekitar ikut merayakan kemenangannya dengan memasak di dapurnya serta menggelar pertunjukan musik organ tunggal.
Meskipun lahir dan besar di Sragen, Sigit merantau ke Yogyakarta setelah lulus SMA untuk menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dengan predikat Cum Laude pada tahun 2001, lalu melanjutkan studi Master of Arts (MA) di UGM pada 2010.
Sigit pernah menjadi dosen di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan UGM sebelum akhirnya terjun ke dunia pemerintahan.
Ia pernah menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI termuda, memimpin penyelenggaraan Pemilu 2014 dengan anggaran Rp16 triliun.
Kariernya berlanjut di Kantor Staf Presiden (KSP), di mana ia menangani isu strategis di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Sigit juga aktif sebagai pengamat pemilu di berbagai negara, seperti Ekuador, Sri Lanka, dan Korea Selatan.
Dalam Pilkada Sragen 2024, Sigit Pamungkas menawarkan visi baru untuk membangun Sragen dengan memberdayakan sumber daya manusia dan potensi lokal.
Ia berhasil memenangkan Pilkada Sragen dengan perolehan 330.830 suara, dan akan dilantik sebagai Bupati Sragen periode 2025-2030 pada 20 Februari 2025 sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
• Riwayat Pendidikan
SDN Mojorejo 1 Karangmalang
SMPN 2 Kedawung
SMA Negeri 1 Sragen
S1 Ilmu Politik UGM
S2 Master of Arts (MA) UGM
Riwayat Organisasi
Anggota Presidium Nasional Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) (2018-2023)
Anggota Presidium Majelis Nasional KAHMI (2017-2024)
Sigit Pamungkas secara resmi dilantik sebagai Bupati Sragen periode 2025-2030, menggantikan Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Setelah prosesi serah terima jabatan (Sertijab), Sigit dijadwalkan mengikuti Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, yang berlangsung pada 21–28 Februari 2025.
Dalam keterangannya, Sigit mengungkapkan bahwa para kepala daerah yang mengikuti retreat akan mendapatkan pembekalan dari kementerian dan berbagai lembaga terkait isu-isu strategis nasional.
Salah satu agenda utama adalah memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam mendukung 8 Asta Cita Presiden Prabowo.
"Kami harus menyelaraskan program pemerintah pusat agar dapat diimplementasikan dengan baik di daerah, terutama Asta Cita yang menjadi landasan utama kebijakan Presiden," ujar Sigit usai Sertijab, mengutip Tribunnews.
Selain memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat, Sigit juga menyoroti pentingnya kerja sama antarkepala daerah dalam mendorong pembangunan yang lebih efektif.
"Pembangunan daerah tidak bisa hanya mengandalkan kapasitas lokal. Diperlukan kerja sama lintas wilayah agar kebijakan dapat berjalan lebih optimal," tambahnya.
Sigit mengaku tidak memiliki persiapan khusus sebelum mengikuti Retreat Kepala Daerah, selain menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Yang terpenting adalah kondisi kesehatan. Alhamdulillah, hasil general check-up saya baik, sehingga bisa mengikuti retreat dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Kusdinar Untung Yuni Sukowati berharap agar Sigit dapat melanjutkan pencapaian positif yang telah diraih selama satu dekade kepemimpinannya di Sragen.
"Semoga pembangunan yang telah kami lakukan selama hampir 10 tahun dapat terus berlanjut. Saya yakin, kepemimpinan Pak Sigit dan Pak Suroto akan membawa Sragen ke arah yang lebih baik," kata Yuni.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]