WahanaNews.co | Nama Direktur
Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, sedang ramai di Twitter, dalam tagar #TangkapQodari.
Hal tersebut lantaran dirinya dianggap
telah melanggar konstitusi setelah menyerukan dukungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi tiga periode.
Baca Juga:
Isu 'Pak Lurah' Minta 3 Periode, Ramai-ramai Menepis Hasto
Ia juga mendukung Menteri Pertahanan
(Menhan), Prabowo Subianto, sebagai Calon Wakil Presiden (Wapres)
di Pilpres 2024.
Tidak hanya itu, Qodari juga membentuk
Komunitas Jok-Pro 2024 atau Jokowi-Prabowo untuk Pilpres 2024.
Komunitas Jok-Pro 2024 diketahui resmi
melakukan acara syukuran dan peresmian Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) di
Jakarta Selatan, Sabtu (19/6/2021) kemarin.
Baca Juga:
Dukung Jokowi 3 Periode, Habib Kribo: Kenapa Tidak?
Lantas siapakah sosok M Qodari?
M Qodari merupakan seorang pengamat
politik, dirinya juga merupakan Direktur Eksekutif Indo Barometer.
Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai
Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Juli 2005 - Oktober
2006.
Pada 2003 hingga 2005, dirinya
menjabat sebagai Direktur Riset LSI.
Pria kelahiran Palembang, 15 Oktober
1973, ini kerap kali menjadi narasumber untuk menyampaikan
hasil surveinya terkait pergerakan politik di Indonesia.
Termasuk saat Pilpres 2019 dan Pilkada
2020, yang di antaranya diikuti oleh anak dan menantu Presiden Jokowi,
Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Diberitakan sebelumnya, saat Pilpres
2019, dirinya mengatakan, siapapun Capres-Cawapres yang terpilih, diharapkan dapat membentuk kabinet
rekonsiliasi nasional.
Kabinet tersebut dianggap sebagai
upaya merajut kembali tenun kebangsaan yang sempat "terkoyak" selama Pilpres 2019.
"Menurut saya, prioritas utama bagi kita sekarang ini adalah rekonsiliasi
nasional sebagai upaya merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa, sehubungan dengan polarisasi Pilpres 2019 yang semakin tinggi,
bahkan lebih tinggi dari 2014," katanya.
"Jadi, saya
mengusulkan untuk kabinet Pak Jokowi 2019-2021 kalau memang menang, atau
dua-duanyalah, mau Pak Jokowi, Pak Prabowo, itu semua partai yang ada itu masuk
kabinet. Jadi kabinet rekonsiliasi total," kata Qodari.
Trending Twitter
#TangkapQodari
Tagar #TangkapQodari menjadi trending
topic di linimasa Twitter, Minggu
(20/6/2021), lantaran dirinya dianggap telah melanggar konstitusi setelah
menyerukan dukungan Presiden Jokowi tiga periode.
Di sisi lain, Qodari memang vokal
mengatakan dukungannya dan kini menjadi Penasihat Komunitas Sukarelawan Jok-pro
2024.
Ditayangakan Kompas TV, Qodari membeberkan sejumlah alasan terkait dukungannya
tersebut.
M Qodari mengatakan, majunya Jokowi sebagai Presiden pada Pemilu
mendatang bersama Prabowo Subianto akan mampu menekan ongkos politik dan
menghindari benturan warga.
"Undang-Undang Dasar itu sangat
biasa diamandemen. Di Indonesia sudah 3 kali. Di Amerika lebih dari 25 kali," dalihnya.
"Amandemen itu sendiri ada
aturannya di UUD. Itu bukan barang haram. Ada aturannya. Selama dipenuhi, itu bisa," kata Qodari, saat ditemui wartawan usai syukuran JokPro 2024, di kawasan
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/6/2021).
M Qodari juga menyebutkan, jika Jokowi dan Prabowo bersatu, maka banyak partai yang akan
mendukung dan bisa menghindari perpecahan bangsa.
"Tantangannya saat ini adalah
komunikasi kepada masyarakat, soal UUD itu bisa diatur lewat amandemen"
ujar M Qodari. [dhn]