WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah tokoh termasuk Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra ke istana di tengah isu reshuffle kabinet.
Ini beberapa tokoh yang dipanggil Jokowi ke istana ketika isu reshuffle makin menguat:
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Surya Paloh
Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi digelar tertutup pada Kamis (26/1). Bahkan, pertemuan itu baru diketahui publik keesokan harinya.
Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni mengonfirmasi kabar tentang pertemuan itu. Namun, ia mengaku tak tahu apa yang dibahas Surya dan Jokowi saat itu.
"Rasanya benar. [Dipanggil] sore. Mendadak dipanggil Pak Presiden," ungkap Sahroni kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/1).
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Tiga hari kemudian, Jokowi membenarkan kabar pertemuan itu. Namun, ia enggan membeberkan pembicaraan dengan Surya.
"[Pertemuan] biasa-biasa saja. Mau tahu saja [isi pertemuan]," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Minggu (29/1).
Pertemuan itu digelar di tengah desakan PDIP ke Jokowi untuk mencopot menteri-menteri NasDem. PDIP merasa NasDem tak lagi sejalan dengan Jokowi karena telah mendeklarasikan Anies Baswedan sevagai capres.
Prabowo Subianto
Melansir CNN Indonesia, Jokowi juga memanggil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Mereka bertemu empat mata di istana.
"Benar. Pertemuan terkait tugas-tugas pemerintahan," ucap Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/1).
Dahnil mengatakan pertemuan itu tak membahas urusan politik. Menurutnya, Prabowo melaporkan sejumlah pekerjaan di Kementerian Pertahanan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut Prabowo datang untuk mengundang Jokowi ke salah satu acara Kemenhan.
Budiman Sudjatmiko
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko juga merapat ke istana menjelang reshuffle kabinet. Jokowi memanggil Budiman pada Selasa (17/1).
Budiman mengaku tak ada bahasan mengenai jabatan. Dia berkata Jokowi hanya meminta pertimbangan mengenai urusan desa.
Dalam pertemuan itu, Budiman dan Jokowi membahas perpanjangan masa jabatan kepala desa dari enam tahun menjadi sembilan tahun. Mereka juga membahas wacana pengalokasian dana desa ke pengembangan sumber daya di pedesaan.
"Nah itu. Kalau tidak dengan revisi UU Desa, bisa juga lewat peraturan pemerintah. Presiden Jokowi setuju itu," ucapnya, melansir CNNIndonesia.com.
Mardiono
Tokoh lainnya yang dipanggil Jokowi ke istana adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono. Pertemuan itu berlangsung pada Selasa (3/1).
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiekmengaku tak mengetahui isi pembicaraan dalam pertemuan itu. Namun, ia memastikan PPP menyerahkan urusan reshuffle kabinet sepenuhnya ke Jokowi.
"Beberapa kali Plt. Ketum PPP diundang ke Istana. Apa yang dibicarakan, kami tidak tahu persis," kata Awiek pada Minggu (29/1).
Cak Nanto
Jokowi juga memanggil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1).
Pertemuan berlangsung tertutup sekitar satu jam. Pada kesempatan itu, Nanto didampingi sejumlah petinggi PP Pemuda Muhammadiyah.
Nanto mengatakan pertemuan itu tak ada kaitannya dengan reshuffle kabinet yang sedang hangat beberapa waktu terakhir. Pihaknya, kata Nanto, datang ke istana untuk menyampaikan undangan kepada Jokowi.
"Kami mengundang Pak Presiden untuk membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 di Balikpapan, insyaallah tanggal 21-24 Februari. Jadi, mengundang, dan jawaban Pak Presiden insyaallah bisa membuka," kata Nanto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1).
Nanto berkali-kali membantah pertemuan itu berkaitan dengan politik. Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah hanya menyampaikan undangan dan beberapa aspirasi.
Isu reshuffle kabinet semakin menguat setelah Jokowi memanggil sejumlah tokoh ke Istana Kepresidenan. Namun, Jokowi enggan mengonfirmasi kabar reshuffle kabinet pada Rabu Pon, 1 Februari.
"Hmm, masak? Rabu Pon? Benar? Ya, nanti tunggu saja," ucap Jokowi di Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
Sebelumnya, Jokowi beberapa kali melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon. Hari itu berkaitan dengan hari pasaran Jokowi dalam penanggalan Jawa.
Bila merunut pada kalender penanggalan Jawa, Rabu pon terdekat adalah pada 1 Februari mendatang. Rabu pon selanjutnya adalah pada 8 Maret dan 12 April mendatang. [eta]