WahanaNews.co | Sikap Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, yang meminta masyarakat tidak
terpecah akibat konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, sangat
tepat.
Solusi perdamaian untuk kedua negara
lebih diprioritaskan ketimbang mengedepankan ego pendapat
pribadi.
Baca Juga:
Jurnimart Girsang Laporkan Kapten Turba Marpaung ke KASAD Gegara Bangun Makoramil di Pekanbaru di Lahan Basir
"Kita semua, sebagai anak bangsa, harus cerdas dan rasional. Sikap Kepala KSP tentu harus kita dukung, dan kita
juga wajib terlibat untuk mensosialisasikan dasar konflik
Israel-Palestina," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang, melalui keterangan tertulis, Jumat
(21/5/2021).
Menurut dia, konflik Israel-Palestina
bukan masalah agama, tetapi klaim kewilayahan yang sudah terjadi puluhan tahun.
Fakta ini yang musti diluruskan kepada
rakyat Indonesia.
Baca Juga:
Junimart Girsang Salurkan Beasiswa PIP untuk 188 Pelajar di Dairi
"Kita harus hati-hari mendengar,
mencermati tentang info miring yang mengarah ke isu agama yang digulirkan oleh
orang yang ingin merusak kebinekaan," terangnya.
Ia mengatakan, masyarakat mesti fokus terhadap
upaya pemerintah membantu kedua negara menyudahi konflik.
"Juga lebih baik kita fokus
bersama membantu pemerintah mewujudkan kemakmuran dan damai sejahtera untuk
NKRI," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala KSP, Moeldoko, mengimbau masyarakat Indonesia agar
menghentikan perdebatan tentang konflik Palestina dengan Israel yang
meningkatkan ekskalasi di Jalur Gaza.
Moeldoko menuturkan, ada
persoalan-persoalan domestik yang terjadi di wilayah tersebut.
Sehingga, menurutnya, kurang tepat jika masyarakat melakukan sebuah perdebatan yang
tidak produktif.
"Untuk itu, saya mengimbau kepada
semuanya untuk menghentikan semuanya itu. Jangan situasi yang terjadi di antara
Palestina dengan Israel itu justru menimbulkan perpecahan di antara kita.
Bangsa kita sendiri," ujar Moeldoko.
Namun, dia menegaskan bahwa
menghentikan perdebatan bukan berarti lantas masyarakat tidak peduli dengan
kekerasan yang dilakukan Israel di wilayah Gaza.
Moeldoko menekankan, pada dasarnya, sikap Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah.
"Dalam konteks situasi yang baru
saja berkembang, Indonesia telah mengecam atas tindakan kekerasan, yaitu serangan secara ekskalatif yang dilakukan oleh Israel ke
Gaza yang menewaskan banyak korban, termasuk anak-anak dan perempuan, dan juga menyebabkan kerusakan yang parah," tegasnya.
"Untuk itu, sekali lagi, sikap Indonesia dalam hal ini adalah
mengecam dengan keras. Bukan kita tidak peduli, tapi kita semua memiliki sikap
yang sama. Sikap empati atas apa yang terjadi di Palestina," kata
Moeldoko.
Mantan Panglima
TNI ini menambahkan, pemerintah Indonesia secara aktif ikut membantu
penyelesaian persoalan Palestina.
Baik Presiden Joko Widodo maupun
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan pemimpin berbagai
negara.
"Agar dapat membantu penyelesaian
Palestina dan terutama untuk bisa mengakhiri tindak kekerasan sehingga korban
jiwa tidak semakin bertambah. Dan juga menghadirkan keadilan bagi masyarakat
Palestina," pungkasnya. [qnt]