"Setelah tidak lagi mendengar suara dari para pelaku, korban baru kembali ke kamp dan melihat semua teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal," jelas Firman.
Adapun identitas delapan karyawan PTT yang dipastikan meninggal dunia akibat pembantaian oleh KKB yaitu Bona Simanulang, Renal Tentua Tagasye, Bili Galdi Balion, Jamaludin, Sharil Nurdiansyah, Eko Septiansyah, Bebei Tabuni dan Ibo.
Baca Juga:
Tak Bisa Dianggap Sepele, Pengamat: Pertemuan PM Fiji-Benny Wenda Tantangan Serius
Keberadaan Nelson Sarira diketahui dari CCTV milik PTT yang menyampaikan bahwa seluruh rekan-rekannya yang sedang memperbaiki fasilitas Based Transciever System (BTS) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak telah meninggal dunia akibat pembantaian KKB, dan hanya dirinya yang selamat dari kejadian itu.
Melihat fakta tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri selaku Penanggung Jawab Kegiatan Operasi Damai Cartenz lalu memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah penyelamatan terhadap korban yang masih hidup.
Pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIT termonitor melalui CCTV PTT keberadaan korban atas nama Nelson Sarira masih berada di lokasi kejadian dengan meminta bantuan.
Baca Juga:
KKB Terus Berulah di Papua, Danjen Kopassus Buka Suara
Selanjutnya pukul 09.00 WIT tim melakukan konsolidasi untuk segera mengevakuasi korban ke Timika menggunakan Helikopter Penerbad Bell 412EP/HA-5177 (Aircover) yang mengangkut lima personel Penerbad ditambah satu personel Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz.
Kemudian Helikopter Komala Indonesia AS 350 B3E/PK-KIE sebagai helikopter evakuasi mengangkut dua personel Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz sekitar pukul 09.28 WIT terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju lokasi evakuasi di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak.
Tim evakuasi tiba di lokasi kejadian pukul 10.47 WIT, dan membawa Nelson menuju helikopter untuk selanjutnya menuju ke Bandara Mozes Kilangin Timika.