WahanaNews.co | Polda Sumatera Utara (Sumut) membuka kemungkinan memanggil Gubernur Edy Rahmayadi berkaitan dengan laporan pelatih cabang olahraga biliar, Khoirudin Aritonang alias Choki.
Polda mengaku sudah menerima laporan Choki berkaitan aksi jewer dan pengusiran yang dilakukan Edy Rahmayadi dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Polda akan memanggil pihak terkait untuk dimintai klarifikasi.
Baca Juga:
Pelemparan Edy Rahmayadi Pakai Botol, Tim Hukum Laporkan ke Polda Sumut
"Betul ada seseorang yang bernama Khoirudin Aritonang mendatangi SPKT Polda Sumut, dan membuat laporan pengaduan di mana laporan tersebut berupa dugaan Tindak Pidana UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 310, 315," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Selasa (4/1).
"Ya dalam arti klarifikasi, mengundang pihak-pihak yang terkait. Ya pastinya penyidik akan memanggil itu (gubernur)," tambah Hadi menjawab pertanyaan apakah pemanggilan juga berlaku untuk Edy Rahmayadi.
Hadi mengatakan penyidik saat ini sedang mendalami laporan tersebut.
Baca Juga:
Diusung PDIP, Cabup Toba Poltak Sitorus Terang-terangan Dukung Bobby Nasution
"Untuk update-nya nanti kita akan sampaikan ke rekan-rekan media," tambah Hadi.
Sebelumnya, pelatih biliar Choki dijewer dan diusir Edy saat acara pemberian tali asih pada Senin (27/12). Video aksi Edy menjewer Choki itu viral.
Dalam video, Edy awalnya menyampaikan motivasi agar para atlet untuk membawa kejayaan untuk Sumut. Edy mengatakan, jika Sumut sudah berjaya, atlet bisa mengambil apapun yang dia mau.
Pernyataan Edy Rahmayadi itu kemudian disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu. Namun Edy melihat ada satu orang yang tidak tepuk tangan dan langsung memanggilnya.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Yang baju kuning. Kau berdiri. Kenapa kau tak tepuk tangan? Sini, sini," kata Edy dalam video itu.
Edy kemudian menanyakan posisi dia di kegiatan itu. Pria yang dipanggil itu kemudian menjawab bahwa dia adalah pelatih cabang olahraga biliar.
"Pelatih tak tepuk tangan. Tak cocok jadi pelatih ini," kata Edy sambil menjewer pelatih Biliar itu.
Edy kemudian menjelaskan alasan dirinya menjewer pelatih biliar tersebut. Dia mengatakan menjewer sebagai tanda sayang.
"Jewer sayang itu," ujar Edy saat ditanya soal aksinya itu, Selasa (28/12).
Kemudian, Choki merespons. Dia kemudian melayangkan somasi terhadap Edy. Choki meminta agar Edy meminta maaf secara terbuka. Namun, sampai batas waktu yang telah ditentukan Edy pun tak kunjung menjawab somasi dari Choki. Dia pun lalu melaporkan peristiwa itu SPKT Polda Sumut. [qnt]