WahanaNews.co | Kasus penembakan istri anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah bermula saat empat orang tak dikenal menembak istri Muslimin yang bernama Rina Wulandari di depan rumahnya wilayah Banyumanik, Kota Semarang, pada Senin (18/7).
Kasus ini pun memasuki babak baru setelah eksekutor ditangkap dan keberadaan suami menghilang hingga Jumat (22/7).
Baca Juga:
Salah Satu Peran Istri Prajurit TNI, Jadi Panutan di Lingkungan Kedinasan
Berdasarkan pemeriksaan kepolisian dan TNI, dan juga pantauan rekaman kamera pengawas (CCTV), diketahui ada empat orang berboncengan dua motor menunggu Rina keluar. Kemudian, mereka membuntuti Rina yang hendak menjemput anaknya di sekolah.
Mereka baru melakukan aksi ketika Rina kembali ke rumah usai menjemput anaknya pulang sekolah.
Saat peristiwa Rina masih sempat melawan dengan memukul menggunakan tas. Saat itu, pelaku melepaskan tembakan kedua.
Baca Juga:
Jelang Pelaksanaan KTT G20 di Bali, Panglima TNI Sebut Ada Serangan Siber
Rina pun mengalami dua luka tembak. Salah satunya mengenai perut. Rina dilarikan ke ke Rumah Sakit Hermina Banyumanik Semarang.
TNI sempat menduga penembakan itu dilakukan dengan motif pembegalan. Namun, TNI dan Polri terus mengembangkan penyelidikan.
"Dugaan pembegalan. Sejauh ini masih demikian (motif)," ujar Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto, Selasa (19/7).