Bahkan, sebelum malam penembakan itu, Selasa (31/12) kemarin, kata Maryam, ada beberapa orang yang menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan saat melintas di depan rumahnya.
"Ada orang yang melintas di depan rumah tapi dia selalu melihat ke dalam rumah. Itu sejak sore sampai Magrib. Tapi, bapak tidak mau pusing," pungkasnya.
Baca Juga:
Kolaborasi Strategis, Polda Sumut Gandeng PERADI Tingkatkan Kapasitas Hukum Personel
Hingga saat ini, polisi masih melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motifnya.
Sementara Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar menduga pelaku penembakan lebih dari satu orang dan pelakunya orang profesional.
"Mengerucut satu orang, tapi ada beberapa variasi yang kemungkinannya itu orang lain bisa terlibat dengan strategi yang dilakukan oleh pelaku," kata Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman.
Baca Juga:
Kongres Advokat Indonesia Salah Satu Organisasi Pengacara Terbaik di Tanah Air
Dari serangkaian fakta-fakta yang dikumpulkan oleh TPF Peradi Makassar diduga kasus ini telah direncanakan oleh pelaku.
"Ini jelas perencanaan. Orang (pelaku) ini bukan orang sembarang, karena dia melakukan perbuatannya di malam hari dan tempat dia melakukan (menembak korban) kondisi gelap," jelasnya.
Menurut Tadjuddin, pelaku ini merupakan orang yang terlatih dalam soal tembak menembak, sehingga mampu menembak korban dengan kondisi gelap.