WAHANANEWS.co, Mimika - Pilot asal Selandia Baru dibunuh dan helikopternya dibakar di Mimika, Papua, saat membawa tenaga kesehatan dan anak-anak. Peristiwa tragis ini terjadi ketika helikopter yang diterbangkan oleh Glen Malcolm Conning dicegat oleh kelompok KKB di Distrik Alama.
Setelah menurunkan penumpang, termasuk dua tenaga kesehatan, seorang bayi, dan seorang anak, kelompok TPNPB membunuh pilot dan membakar helikopter bersama jenazahnya.
Baca Juga:
Selandia Baru Keluarkan Pernyataan Resmi Setelah KKB Bunuh Pilot dan Hancurkan Helikopter
Kejadian ini menambah daftar serangan oleh kelompok bersenjata di Papua, yang sebelumnya juga menyandera pilot Phillip Mark Mehrtens pada Februari 2023.
Kelompok KKB membakar helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service, jenis IWN MD 500 ER PK, di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Senin (5/8/2024) sekitar pukul 10:00 WIT.
Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, kepala operasi khusus di Papua yang dikenal sebagai Operasi Damai Cartenz 2024, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi ketika helikopter tiba di Distrik Alama dengan membawa empat penumpang, termasuk dua tenaga kesehatan, seorang bayi, dan seorang anak dari Bandara Moses Kilangin Timika.
Baca Juga:
Pemuda Bertikai di Mimika Gegara Miras, 1 Orang Tewas
Juru bicara KKB atau yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom, menyatakan bahwa pihaknya belum dapat mengonfirmasi klaim Polri mengenai penyanderaan dan pembunuhan pilot Glen Malcolm Conning.
Menurut versi polisi, Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, mengklaim telah menerima informasi dari saksi berinisial D.
Saksi tersebut melaporkan bahwa kelompok KKB menghadang helikopter saat tiba di Distrik Alama, dan pilot Glen Malcolm Conning dibunuh segera setelah itu.
Bayu menjelaskan bahwa kejadian dimulai sekitar pukul 09.30 WIT ketika helikopter, yang diterbangkan oleh Glen Malcolm Conning, dicegat oleh KKB dengan senjata api.
Pilot dan penumpang kemudian diturunkan dan dikumpulkan di lapangan dekat lokasi pendaratan, sebelum pilot dibunuh.
Jenazah pilot kemudian dibawa ke helikopter yang dibakar bersama dengan helikopter tersebut. Semua penumpang dilaporkan selamat.
Distrik Alama diketahui merupakan wilayah terisolir yang hanya dapat diakses menggunakan helikopter.
Pada 7 Februari 2023, pilot Selandia Baru lainnya, Phillip Mark Mehrtens, disandera oleh kelompok dalam KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.
Mehrtens disandera setelah dia mendaratkan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Sejak saat itulah muncul seruan dari berbagai pihak agar KKB membebaskannya, namun belum membuahkan hasil.
Juru bicara KKB, Sebby Sambom, mengatakan pihaknya belum bisa mengonfirmasi klaim Polri terkait tuduhan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot helikopter bernama Glen Malcolm Conning.
“Jadi kami belum terima konfirmasi dari lapangan, harap sabar,” ujarnya, melansir BBC News Indonesia.
“Kalaupun [sangkaan] benar, pilot tersebut adalah mata-mata dari TNI/Polri karena sudah sejak lama kami bilang wilayah tersebut masuk dalam wilayah perang,” kata Sebby.
Dengan demikian, ujarnya, penerbangan sipil mana pun dilarang mendarat di lokasi tersebut.
Jika dilanggar maka pasukan KKB akan melakukan serangan.
"Saya sudah bilang ke publik bahwa wilayah itu wilayah larangan, wilayah konflik bersenjata yang kami larang untuk penerbangan sipil, apalagi sering mengangkut tentara polisi pakai helikopter-helikopter itu," kata Sebby kepada BBC News Indonesia, Senin (5/8/2024).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]