Dia menjelaskan alasan ketiga, baik PDIP maupun Gerindra sekarang menikmati efek ekor jas dari popularitas Ganjar dan Prabowo sebagai calon presiden.
"Kalau diturunkan menjadi cawapres, ada potensi efek ekor jas itu bisa berkurang pada PDIP maupun Gerindra," ujarnya.
Baca Juga:
Mungkinkah "MK" kembali Menjadi Mahkamah Konstitusi (?)
Sebelumnya, pada Minggu (1/10), PDI Perjuangan menutup rapat-rapat pintu perjodohan antara bakal capres Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menyusul adanya wacana duet Ganjar sebagai bakal cawapres Prabowo.
"Iya (menutup pintu duet sebagai bakal cawapres Prabowo), menegaskan bahwa capres dari PDIP bekerja sama dengan partai pendukung adalah Bapak Ganjar Pranowo," ujar Djarot saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10).
Baca Juga:
Soal Sugeng IPW Laporkan Ganjar ke KPK, Ini Respons Mahfud MD
Ia mengatakan tidak mungkin Ganjar diturunkan posisinya menjadi bakal cawapres karena empat partai politik pengusung Ganjar telah menetapkan mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjadi capres. Keempat partai politik pengusung Ganjar meliputi PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.