Herzaky juga berpendapat bahwa masyarakat telah cerdas dalam memberikan penilaian terhadap makna perubahan yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat.
Dia menyatakan bahwa saat ini, Anies yang telah berkolaborasi dengan partai pendukung pemerintah mungkin tidak memiliki kebebasan untuk mengkritik kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini. Saat ini, Anies mendapat dukungan dari Nasdem dan PKB, kedua partai tersebut merupakan bagian dari koalisi dalam kabinet Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
Menurut Herzaky, situasi ini mengakibatkan kritik-kritik yang berasal dari pendukung Anies terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) menjadi terbatas karena Anies memilih cawapres dari partai yang terlibat dalam koalisi pemerintah.
"Masyarakat ini kan pintar, sudah tau banget lah. jadi kalau teman-teman wah ini alternatif pemerintah? Kita tertawa. Jadi pendukung Anies juga sekarang enggak bisa mengkritik pak Jokowi. Cak Imin masa enggak menghormati cawapres," ucapnya.
"Tapi silakan beliau-beliau lah, karena bukan mitra koalisi lagi," ujar dia.
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Sebagai informasi, Demokrat resmi memberikan pernyataan keluar dari koalisi pengusung Anies sejak Jumat (1/9/2023) lalu melalui sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Sedangkan Anies dan Cak Imin resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September, kemarin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.