WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, perhatian publik tertuju pada sejumlah daerah yang dianggap strategis, salah satunya Jawa Tengah.
Persaingan antarcalon kepala daerah semakin memanas, terlebih dengan munculnya narasi "perang bintang" yang melibatkan mantan perwira tinggi TNI dan Polri.
Baca Juga:
Marsda TNI Deni Hasoloan, Adik Jenderal Maruli Simanjuntak yang Kini Menjabat Pangkoopsud II
Meski demikian, pihak TNI-AD memastikan bahwa proses demokrasi akan berlangsung dengan tertib, aman, dan tanpa konflik.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, turut menyampaikan pandangannya mengenai situasi ini, sembari menegaskan kesiapan seluruh pihak untuk menjaga keamanan selama pelaksanaan Pilkada.
Mengenai narasi "perang bintang" dalam Pilkada Gubernur Jawa Tengah, di mana ada persaingan antara pensiunan jenderal polisi dan mantan Panglima TNI, Maruli menegaskan bahwa hal tersebut tidak relevan.
Baca Juga:
HM Darmizal: Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman Layak Terima Bintang Mahaputera Utama
Dalam Pilgub Jawa Tengah, diketahui ada pasangan Komisaris Jenderal Polisi (purn) Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Jenderal TNI (purn) Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Maruli menekankan bahwa istilah "perang bintang" tidak berlaku, karena bintang hanyalah simbol pangkat saat seseorang masih aktif di TNI atau Polri.
"Kalau sudah pensiun, ya sudah. Komandonya tidak ada lagi. Jadi tidak ada hubungannya itu ya. Kebetulan beliau-beliaunya itu purnawirawan. Ya sudah, purnawirawan kan punya hak untuk ikut dalam Pilkada," ujar Maruli, Kamis (12/9/2024).