Dari 10 kandidat ini, LSI kembali membagi mereka ke dalam kategori sebagai divisi satu. Sebagai kandidat yang paling berpeluang untuk diusung sebagai capres maupun cawapres 2024.
Terdapat nama Ketua DPR RI, Puan Maharani dia masuk ke divisi utama karena telah memiliki tiket dari PDIP yang telah lolos presidential threshold dengan perolehan kursi 128 atau 22,26%.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Kemudian, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, dengan terciptanya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) gabungan dari Partai Golkar, PAN, dan PPP total kursi yang diperoleh pun telah mencukupi untuk lolos presidential threshold.
"Poros kedua poros KIB, karena secara jumlah kursi Golkar 85, kursi atau setara dengan 14,78%. Kemudian PAN disana ada 44 kursi dengan 7,65% kemudian PPP 19 kursi atau 3,3%. Jadi jika dijumlah jumlah kursi ada 148 atau persentasenya ada 25,73%," sebutnya.
Sementara untuk nama lainnya, seperti Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI, Anies Baswedan mereka masuk ke dalam divisi utama karena memiliki elektabilitas tinggi.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
"Jadi dari data ini bisa kita bilang bahwa di luar dua tokoh yang sudah memegang tiket, Prabowo, Ganjar, dan Anies tiga tokoh tertinggi elektabilitasnya sehingga tadi kita lihat bahwa ada 5 calon divisi utama untuk capres atau cawapres di 2024 nanti. Prabowo, Ganjar, kemudian juga Anies Baswedan," sebutnya.
Adapun survei ini dilakukan pada 14 Mei hingga 7 Juni 2022 dengan responden 1.200 orang yang dikumpulkan melalui wawancara tatap muka memakai kuesioner dengan dilengkapi riset kualitatif. Memiliki margin of error (MOE) sekitar kurang lebih 2,9%. [rin]