"Sehingga kita melihat kedepan semakin mengerucut terhadap tiga poros ini," sebutnya.
Meski dari semua partai diluar PDIP maupun KIB masih menyisakan 52% perolehan kursi. Namun angka itu jika dibagi sama rata minimal 20% presidential threshold sangat kecil. "Karena kalau dihitung ini ada 52% kalau dibagi rata masih memungkinkan ada dua pasang calon lagi dari sisa dunia ini," bebernya.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
"Tetapi kita berpikiran membaca PDIP mungkin juga menarik salah satu atau dua partai yang masih ada. Termasuk KIB yang masih membuka ruang bagi partai-partai yang ingin bergabung," tambahnya.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei poros utama calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) 2024, dengan hasil menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi.
"Prabowo Subianto ini masih menjadi yang terunggul di angka 28,9%," sebut peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam pemaparannya melalui jumpa virtual, Selasa (14/6).
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
Prabowo masuk dalam urutan tertinggi capres 2024 disusul dengan 9 nama lainnya. Seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menempati urutan kedua dengan 23,5%. Lalu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang menempel di urutan ketiga dengan 14,6%.
Sementara untuk tujuh nama sisanya secara rata-rata memiliki elektabilitas dibawah 7%. Mulai dari; Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 6,1%; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Menparekraf), Sandiaga Uno 5,3%; Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto 4,5%
Selanjutnya Ketua DPR RI, Puan Maharani 2%; Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini 1,6%; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir 1,5%; sampai Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 0,1%. Untuk suara tidak tahu atau tidak menjawab tersisa 11,9%.