WahanaNews.co | Pengasuh Pondok Pesantren Ora
Aji, Sleman, DI Yogyakarta, Gus Miftah, geram dengan pernyataan politikus Partai Demokrat yang
membandingkan pembangunan Museum SBY-Ani dengan makam Gus Dur.
Perbandingan
itu jelas tak sepadan. Gus Miftah menerangkan, perbandingan itu tak sepadan karena
beberapa alasan.
Baca Juga:
Politikus NasDem Rajiv, Penuhi Panggilan KPK Jadi Saksi Kasus SYL
Pertama,
makam Gus Dur berada satu kompleks dengan makam pendiri NU yang juga kakeknya,
Hadratussyekh Hasyim Asyari.
Artinya,
kata Gus Miftah, pemakaman tersebut sudah ada sejak lama. Perlu dicatat pula, KH
Hasyim Asyari merupakan Pahlawan Nasional.
"Kedua, dana yang dikucurkan pemerintah untuk
membangun sarana dan prasarana di sekitar makam Gus Dur. Bukan makam Gus Dur,"
kata Gus Miftah, dalam akun Instagram-nya,
dikutip Senin (22/2/2021).
Baca Juga:
HUT Partai ke-51: PDI-P Akui Sengaja Tak Undang Jokowi
Pendakwah
bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini menuturkan, bukan tanpa alasan
pemerintah membangun sarana dan prasarana di sekitar tempat tersebut.
Ini
karena antusiasme jamaah sangat besar. Ribuan orang datang berziarah ke makam
Gus Dur dan KH Hasyim Asyari setiap hari.
Ketiga,
kotak amal di makam Gus Dur setiap bulan mampu menyumbang anak yatim dan dhuafa
minimal Rp 300 juta.