Strategi ini dikenal sebagai “smart power”, gabungan dari soft power, hard power, dan diplomasi militer.
Dengan pendekatan ini, Koops Habema tidak hanya digerakkan oleh kekuatan senjata, tetapi juga oleh visi untuk membangun keamanan melalui pendekatan humanis dan dialogis.
Baca Juga:
JDP Sambut Baik Keinginan Aktivis Resolusi Konflik Internasional asal Negara Finlandia Juha Christensen dalam Penyelesaian Konflik di Papua
Rekam Jejak Operasi
Pada Rabu (14/5/2025), Koops Habema kembali mencatat prestasi besar. Dalam operasi militer di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, satuan ini berhasil menembak mati 18 anggota OPM yang selama ini terlibat dalam teror terhadap warga sipil dan infrastruktur negara.
Operasi berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT, menyasar sejumlah titik rawan seperti Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
Baca Juga:
Jaringan Damai Papua (JDP) Berbelasungkawa atas Penembakan 10 Warga Sipil Tewas di Papua
Dalam waktu satu jam, wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning berhasil disterilkan dari kelompok bersenjata pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media Koops Habema, menegaskan bahwa operasi dilakukan secara terukur dan profesional, dengan tetap memprioritaskan keselamatan warga sipil.
“Kami tidak akan membiarkan rakyat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya,” tegasnya.